REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Melalui tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) gawai ke sejumlah sekolah di wilayah Raja Ampat, Papua Barat, Lintasarta kembali memberikan dukungan digitalisasi di Tanah Air. Program CSR Gawai ini merupakan salah satu bentuk tanggung jawab sosial perusahaan pada Pilar Pintar.
Sejumlah gawai dan sosialisasi pemanfaatan internet sehat diberikan perusahaan total solution Information and Communication Technology (ICT) ini. "Dukungan pendidikan di Papua ini melalui Program CSR Gawai merupakan kelanjutan kegiatan CSR yang telah dilakukan Lintasarta pada tahun sebelumnya," ujar Senior Manager East Indonesia Regional Manager Prio Jatmiko, dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Sabtu (19/3/2022).
Pemilihan Papua Barat sebagai lokasi CSR dilakukan sejalan dengan pembangunan BTS 4G Bakti yang dikerjakan perusahaan dan konsorsiumnya. "Kami merasa bangga bisa menjadi bagian dalam komitmen pemerintah untuk melakukan percepatan transformasi digital di wilayah Papua dan Papua Barat melalui pembangungan BTS 4G," katanya.
"Kami berharap program CSR Gawai dan sosialisasi Internet Sehat ini dapat bermanfaat bagi masyarakat di Papua Barat khususnya Raja Ampat," ucap Prio menambahkan.
Beberapa sekolah yang menerima bantuan pendidikan melalui program ini di antaranya SD Negeri 30 Mumes, SD Inpres 7 Beo, SD YPK Sion Warsambin, SD YPK Ebenheizer, dan Selegof Kalitoko. Lalu SD Negeri 35 Kimindores, SD Inpres 5 Saleo, serta SD YPK Silo Kabilol yang berada di Kabupaten Raja Ampat. Tiap sekolah menerima sejumlah laptop dan perangkat penunjangnya untuk membantu proses belajar mengajar.
Program CSR Lintasarta Gawai dan Sosialisasi Internet Sehat dilaksanakan di Aula Dinas Pendidikan Kabupaten Raja Ampat di Waisai. Penyerahan gawai kepada para perwakilan tenaga pengajar dari tiap sekolah dilakukan oleh Prio dan Senior Manager Corporate Communication Lintasarta, Lisa Andriana.
"Program CSR ini selain membantu transformasi digital pendidikan juga mendukung pariwisata Raja Ampat dimana promosi diharapkan dapat meningkat dengan menggunakan fasilitas internet," ucap Frits Feliks Dimara, Kepala Dinas Komunikasi Informatika Persandian dan Statistik Raja Ampat.