Penelitian tim Hebrew University of Jerusalem menggunakan sel telur tikus dan manusia, tak hanya mengidentifikasi detail proses ini tapi juga menunjukkan bagaimana mereka saling terkait. Pada akhirnya, mencegah sel telur menjadi matang.
Untuk mengonfirmasi temuan mereka, tim kemudian menggunakan bahan kimia yang meniru proses sebenarnya yang menghentikan represi bagian DNA sel telur dan membebaskan virus yang merusak DNA. Mereproduksi proses penuaan secara artifisial memungkinkan tim untuk menghubungkan proses hilangnya regulasi genomik dan ekspresi elemen yang merusak dalam sel telur yang menua.
Tahap akhir penelitian mereka menguji cara untuk membalikkan proses penuaan yang merusak yang bekerja di sel telur.
"Jika virus atau bagian dari virus dilepaskan dan diaktifkan pada telur yang menua, maka mungkin obat antivirus dapat mencegah proses ini dan kerusakan yang diakibatkannya," ujar tim tersebut.