Kamis 03 Mar 2022 16:15 WIB

Oracle Tangguhkan Operasi di Rusia, SAP Hentikan Penjualan

Oracle dan SAP mengambil langkah merespons invasi Rusia ke Ukraina

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Lambang Rusia terlihat di gerbang kedutaan saat bendera nasional melambai. Oracle dan SAP mengambil langkah merespons invasi Rusia ke Ukraina. Ilustrasi.
Foto: AP/Alberto Pezzali
Lambang Rusia terlihat di gerbang kedutaan saat bendera nasional melambai. Oracle dan SAP mengambil langkah merespons invasi Rusia ke Ukraina. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK - Raksasa perangkat lunak bisnis Oracle Corp mengatakan pada Rabu (2/3/2022) bahwa pihaknya telah menangguhkan semua operasi di Rusia. Sementara saingannya SAP SE mengumumkan akan menghentikan sementara semua penjualan di negara itu setelah invasi Moskow ke Ukraina.

Pengumuman Oracle di Twitter muncul sekitar tiga jam setelah menteri transformasi digital Ukraina mencuit di dua perusahaan yang meminta dukungan. Oracle tidak menanggapi permintaan komentar untuk menguraikan cuitannya, yang mengatakan perusahaan "telah menangguhkan semua operasi di Federasi Rusia".

Baca Juga

SAP dalam sebuah unggahan blog pada Selasa (1/3/2022) menyebut sanksi ekonomi terhadap Rusia adalah "mekanisme penting dalam upaya untuk memulihkan perdamaian". "Kami menghentikan bisnis di Rusia sejalan dengan sanksi dan, sebagai tambahan, menghentikan semua penjualan layanan dan produk SAP di Rusia," tulis Kepala Eksekutif Christian Klein.

Dia mengatakan bahwa selain bantuan kemanusiaan awal sebesar 1 juta euro (1,11 juta dolar AS) ke Ukraina, SAP juga menawarkan untuk mengubah ruang kantornya di lokasi di seluruh Eropa menjadi pergudangan dan akomodasi bagi para pengungsi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement