Rabu 02 Mar 2022 00:15 WIB

TikTok Mulai Hadirkan Opsi Durasi Video Panjang Hingga 10 Menit

Kini pengguna Tiktok sudah mulai bisa mengunggah video hingga 10 menit.

Logo aplikasi TikTok muncul di Tokyo pada 28 September 2020.
Foto: AP/Kiichiro Sato
Logo aplikasi TikTok muncul di Tokyo pada 28 September 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- TikTok sudah awam dikenal sebagai platform berbagi video pendek. Namun nampaknya kini anak perusahaan ByteDance itu tengah berekspansi ke pengguna yang lebih banyak lagi khususnya penggemar video panjang. Kini pengguna sudah mulai bisa mengunggah video hingga 10 menit.

Meski begitu, opsi unggah 10 menit itu baru muncul di kawasan AS dan Eropa namun tentunya tak lama lagi opsi itu akan muncul secara global.

"Tahun lalu kami mengenalkan video yang lebih panjang, memberikan komunitas kami lebih banyak waktu untuk berkreasi maupun untuk mendapatkan hiburan di TikTok. Hari ini kami semangat mengeluarkan fitur baru mengunggah video sampai 10 menit dan kami berharap dapat menjangkau potensi kreativitas dari para kreator kami di seluruh dunia," kata juru bicara TikTok dikutip dari The Verge, Selasa (1/3/2022).

Baru beberapa pengguna yang menerima notifikasi untuk fitur unggah video dengan durasi 10 menit tersebut, termasuk Konsultan dan Analis Media Sosial Matt Navarra yang menunjukkan pembaruan aplikasi TikTok-nya lewat cuitan di twitternya @mattnavara. Analis itu berpendapat, ini menjadi cara TikTok untuk memiliki hubungan yang lebih baik dengan penggunanya dan memudahkan monetisasi.

Perubahan ini akan menjadi persaingan yang makin sengit antara TikTok dan YouTube mengingat kini keduanya berlomba- lomba menjadi platform penyedia video bagi audiens global. Matt Navara ikut berpendapat bahwa TikTok kini harus bekerja ekstra keras untuk memastikan posisi dan juga keberlangsungannya sebagai platform video di tengah- tengah migrasi para pesaingnya seperti Reels dari Meta, Shorts dari YouTube, dan Spotlight dari Snapchat menghadirkan fitur video pendek.

"Merka harus bisa menghadirkan rumah bagi konten- konten berdurasi panjang mengingat 'feed' vertikal kurang cocok dengan bentuk konten panjang dan lebih cocok dengan konten berdurasi pendek yang biasanya menjadi keahlian mereka," ujar Matt.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement