REPUBLIKA.CO.ID, BARCELONA -- Menjelang pameran dagang Mobile World Congress 2022 (MWC 2022) di Barcelona, perusahaan induk Facebook Meta mengeluarkan tawaran kepada mitra guna bekerja dengan perusahaan dalam mewujudkan visinya untuk metaverse menjadi hidup.
Facebook mengumumkan mengubah namanya menjadi Meta pada Oktober 2021 lalu. Perubahan itu mempertaruhkan reputasi perusahaan bahwa metaverse-dunia virtual generasi berikutnya akan menjadi masa depan di seluruh internet. Sekarang, Meta perlu membangunnya, dan memastikan jaringan dasar yang kita semua andalkan setiap hari cukup kuat dan efisien untuk mendukungnya.
“Hari ini, kami berada di awal transisi berikutnya saat kami membangun metaverse,” kata CEO Meta Mark Zuckerberg dalam sebuah pernyataan, Senin (21/2/2022), dilansir dari CNET, Senin (28/2/2022).
“Tetapi menciptakan rasa kehadiran yang sebenarnya di dunia virtual yang dikirimkan ke kacamata pintar dan headset VR akan membutuhkan kemajuan besar dalam konektivitas. Lebih besar daripada langkah perubahan apa pun yang pernah kita lihat sebelumnya,” ujarnya lagi.
Ada banyak sekali kemajuan teknologi yang akan diperlukan untuk mendukung harapan dan impian Meta untuk metaverse. Metaverse merupakan dunia yang sangat imersif yang dapat berinteraksi dengan banyak orang di berbagai tempat secara real time. Kemajuan-kemajuan ini pada akhirnya bermuara pada kemampuan untuk memproses sejumlah besar data baru yang kompleks dan menuntut lebih cepat dan lebih efisien daripada sebelumnya.
Zuckerberg menambahkan bahwa menciptakan metaverse berarti menciptakan infrastruktur konektivitas yang dapat berkembang secepat teknologi. Hal itu akan membutuhkan kerja sama dengan mitra untuk mewujudkannya.
Dalam sebuah posting blog, Wakil Presiden Konektivitas Meta Dan Rabinovitsj memperluas pernyataan Zuckerberg, mengatakan bahwa metaverse harus dibangun di atas dasar keterbukaan dan interiperabilitas untuk memastikan orang-orang di seluruh dunia dapat memanfaatkan teknologi baru. Sebuah laporan tahun lalu mencatat bahwa hanya 63 persen dari populasi dunia yang memiliki akses ke internet.
Sejak 2013, Meta telah berkolaborasi dengan mitra teknologi untuk menghadirkan akses internet ke wilayah terpencil dan sulit terhubung di dunia. Proyek-proyek ini berkisar dari upaya internet satelit hingga pemasangan kabel bawah laut.
September lalu, perusahaan meluncurkan rencana untuk konsorsium yang menjadi anggotanya untuk meletakkan kabel bawah laut terpanjang yang akan menghubungkan tiga miliar orang ke internet ketika diluncurkan pada 2023. Selain itu, sebuah laporan yang diterbitkan Senin (21/2/2022) oleh Meta mengatakan bahwa kabel bawah laut investasi yang telah dilakukan perusahaan selama beberapa tahun terakhir diharapkan dapat berkontribusi lebih dari setengah triliun dolar ke ekonomi Eropa dan Asia-Pasifik pada 2025.
Meta datang ke MWC tahun ini dengan harapan dapat memanfaatkan kemitraan serupa dalam hal membangun jaringan siap metaverse.