REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Dubai akan membuka pintu sebuah bangunan arsitektur menakjubkan yang menampung museum masa depan atau Museum of the Future pada Jumat (25/2/2022). Struktur tujuh lantai ini memberikan gambaran dunia seperti mimpi yang ditenagai oleh energi matahari.
Museum of the Future memproyeksikan ambisi Dubai dan keinginannya untuk dilihat sebagai kota modern yang inklusif. Proyek ini terbaru dalam aliran prestasi untuk Dubai, yang merupakan negara pertama di Timur Tengah yang menjadi tuan rumah Pameran Dunia.
Tempat ini menggambarkan kondisi dunia 50 tahun dari sekarang. Ini adalah visi yang mengkristalkan transformasi 50 tahun UEA dari daerah terpencil menjadi pusat global yang saling terhubung yang didorong oleh kekayaan minyak dan gas.
"Itu adalah persyaratan penting untuk berkembang begitu cepat karena kami perlu mengejar ketinggalan dengan seluruh dunia," kata Menteri Negara Bagian UEA untuk Teknologi Canggih Sarah Al-Amiri.
"Sebelum 1971, (kami) tidak memiliki jaringan jalan dasar, tidak ada pendidikan dasar, jaringan listrik dan sebagainya," ujar Ketua Badan Antariksa UEA ini.