Kamis 24 Feb 2022 20:22 WIB

Intip Kecanggihan Museum Masa Depan di Dubai, Dunia Seperti Mimpi

Museum masa depan memproyeksikan ambisi Dubai.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Dwi Murdaningsih
 Seorang pengunjung berjalan di Museum of the Future, sebuah ruang pameran untuk ide-ide inovatif dan futuristik di Dubai, Uni Emirat Arab, Rabu, 23 Februari 2022. Dubai telah meluncurkan museum baru yang menakjubkan secara arsitektur yang membayangkan seperti apa dunia 50 tahun dari hari ini
Foto: AP/Kamran Jebreili
Seorang pengunjung berjalan di Museum of the Future, sebuah ruang pameran untuk ide-ide inovatif dan futuristik di Dubai, Uni Emirat Arab, Rabu, 23 Februari 2022. Dubai telah meluncurkan museum baru yang menakjubkan secara arsitektur yang membayangkan seperti apa dunia 50 tahun dari hari ini

REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Dubai akan membuka pintu sebuah bangunan arsitektur menakjubkan yang menampung museum masa depan atau Museum of the Future pada Jumat (25/2/2022). Struktur tujuh lantai ini memberikan gambaran dunia seperti mimpi yang ditenagai oleh energi matahari.

Museum berbentuk torus ini merupakan keajaiban desain yang mengabaikan tiang penyangga, melainkan mengandalkan jaringan balok diagonal. Tempat ini diselimuti jendela yang diukir oleh kaligrafi Arab, menambahkan elemen desain lain yang memukau ke cakrawala modern kota di Uni Emirat Arab (UEA) yang berkilauan dengan menara tertinggi di dunia, Burj Khalifa.
photo
Anggota staf menjelaskan kepada pengunjung di Museum of the Future, di Dubai, Uni Emirat Arab, Rabu, 23 Februari 2022. Dubai telah meluncurkan museum baru dengan arsitektur menakjubkan yang membayangkan seperti apa dunia 50 tahun dari sekarang. - (AP/Kamran Jebreili)
 

Baca Juga

Museum of the Future memproyeksikan ambisi Dubai dan keinginannya untuk dilihat sebagai kota modern yang inklusif. Proyek ini terbaru dalam aliran prestasi untuk Dubai, yang merupakan negara pertama di Timur Tengah yang menjadi tuan rumah Pameran Dunia.

Tempat ini menggambarkan kondisi dunia 50 tahun dari sekarang. Ini adalah visi yang mengkristalkan transformasi 50 tahun UEA dari daerah terpencil menjadi pusat global yang saling terhubung yang didorong oleh kekayaan minyak dan gas.

"Itu adalah persyaratan penting untuk berkembang begitu cepat karena kami perlu mengejar ketinggalan dengan seluruh dunia," kata Menteri Negara Bagian UEA untuk Teknologi Canggih Sarah Al-Amiri.

"Sebelum 1971, (kami) tidak memiliki jaringan jalan dasar, tidak ada pendidikan dasar, jaringan listrik dan sebagainya," ujar Ketua Badan Antariksa UEA ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement