REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang pengidap leukimia di AS menjadi perempuan pertama yang disembuhkan dari infeksi HIV. Dia menjalani terapi sel punca yang diambil dari sisa darah tali pusat. Metode ini mempermudah pasien menemukan donor.
Kasus perempuan separuh baya beretnis campur asal New York itu dipresentasikan dalam Konferensi Retrovirus dan Infeksi Oportunistik di Denver, Amerika Serikat, Selasa (15/2/2022).
Dalam terapinya, ilmuwan menggunakan metode transplantasi sel punca dari sisa darah tali pusat milik seorang donor yang secara alami kebal dari virus imunodefisiensi manusia atau HIV. Ia digunakan untuk mengobati leukemia mieloid akut atau kanker yang tumbuh di dalam sel pembuat darah di sumsum tulang belakang.
Sel punca dari darah tali pusat dikenal lebih mudah didapat dibandingkan sel punca orang dewasa. Terutama dalam kasus transplantasi sumsum tulang belakang, sel punca dari darah tali pusat tidak harus sepenuhnya seragam dengan penerima donor, berbeda dengan sel sumsum tulang belakang, demikian dilaporkan New York Times.
Sejak menjalani terapi, pasien perempuan itu lebih sedikit mengeluhkan rasa sakit dan terpantau bebas virus HIV selama 14 bulan. Dia juga tidak lagi mengonsumsi obat-obatan antiretrovial secara berkala, seperti yang biasanya diwajibkan bagi pengidap HIV-AIDS.
"Kemampuan menggunakan sel punca dari darah tali pusat dengan kompatibilitas parsial meningkatkan peluang untuk menemukan donor yang cocok bagi sejumlah pasien,” kata Dr. Koen van Besien, salah seorang doktor yang terlibat, seperti dilansir The Guardian.