Senin 14 Feb 2022 15:32 WIB

Cara Mudah Ajarkan Lansia Lancar Pakai Gadget

Orang lanjut usia (lansia) belum cukup memahami teknologi pada gadget saat ini.

Orang lanjut usia (lansia) belum cukup memahami teknologi pada gadget saat ini.
Foto: www.maxpixel.com
Orang lanjut usia (lansia) belum cukup memahami teknologi pada gadget saat ini.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menggunakan internet pada masa pandemi ini sudah menjadi hal wajib, dari anak-anak sampai orang tua. Anak-anak mungkin lebih mudah menyerap ketika diajari menggunakan internet dan segala hal yang menyertainya. Namun, orang lanjut usia bisa jadi belum cukup memahami teknologi yang ada saat ini.

Google, dikutip dari siaran pers, Senin (14/2/2022), membagikan kiat membantu orang lanjut usia menggunakan teknologi berbasis internet.

 

1. Beri contoh langsung

Memberi contoh secara langsung mungkin lebih baik dibandingkan hanya menjelaskan secara verbal. Ajak orang tua praktik langsung menggunakan aplikasi sambil memberikan penjelasan bagaimana cara menggunakannya. 

Sambil praktik, bantu mereka untuk melindungi akun online, seperti membuat kata sandi yang kuat. Pilih kalimat yang mudah mereka ingat dan susunan penulisan yang mereka pahami, misalnya huruf pertama dari setiap kata ditulis dengan huruf kapital.

Jangan biarkan mereka menggunakan kata sandi yang sama untuk banyak akun. Gunakan alat pengelola sandi untuk membuat dan menyimpan sandi yang kuat.

 

2. Jadi sumber informasi

Dorong orang tua untuk mengecek lagi kebenaran informasi yang mereka terima. Misalnya, dengan bertanya kepada orang yang dipercaya.Ingatkan orang tua untuk tidak mengunggah informasi pribadi, misalnya nama lengkap dan alamat di media sosial. Begitu juga dengan kata sandi, nomor PIN dan informasi rekening bank.

 

3. Kenali penipuan

Bantu orang tua untuk mengenali penipuan melalui tiga cara cara. Pertama, tidak gegabah. Penipu sering menciptakan situasi darurat untuk melumpuhkan insting. 

Minta orang tersebut memberikan penjelasan sebanyak mungkin, penipu biasanya tidak suka jika korbannya waspada. Kedua, periksa informasi yang didapat. Jika menerima panggilan dari orang yang tidak dikenal, tutup saja. 

Jika orang tersebut mengaku dari sebuah institusi, misalnya bank, cari tahu kontak resmi bank tersebut dan bertanya langsung kepada petugas layanan konsumen. Ketiga, jangan ikuti pesan yang tidak jelas. Seringkali penipu mengatakan menjual kupon hadiah yang bisa diberikan kepada orang-orang terkasih. Penjual atau agen yang memiliki reputasi baik tidak akan pernah meminta pembayaran tiba-tiba.

 

4. Berhenti sejenak adalah baik

Ketika terjadi sebuah peristiwa besar, informasi yang muncul pada masa awal sering kali tidak lengkap dan membuat bingung.Minta orang tua untuk menunggu informasi yang akurat sebelum bereaksi. Jika orang tua merasa terganggu dengan interaksi online, misalnya yang memicu perselisihan, dorong mereka untuk berhenti sejenak dan minta mereka meninggalkan diskusi yang tidak berguna.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement