REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Perusahaan induk Facebook, Meta, mengatakan telah menghapus beberapa grup dan halaman konvoi truk antivaksin yang dijalankan di Vietnam, Bangladesh, Rumania, dan negara lain. Di Amerika Serikat (AS), kelompok-kelompok antivaksin berupaya menggelar tindakan serupa.
Menurut Facebook, banyak dari kelompok yang mengubah nama menjadi pengemudi truk, kebebasan, dan konvoi untuk mengambil keuntungan dalam demonstrasi yang terjadi di seberang perbatasan. Banyak dari halaman yang sama menyertakan tautan ke situs web yang menjual barang dagangan pro Trump dan antivaksin.
“Menyuarakan penentangan terhadap mandat pemerintah tidak bertentangan dengan kebijakan Meta. Namun, kami telah menghapus beberapa grup dan halaman karena berulang kali melanggar kebijakan kami yang melarang konten QAnon dan yang dijalankan oleh spammer di berbagai negara di seluruh dunia,” kata juru bicara Meta.
Dikutip dari Engadget, Ahad (13/2/2022), perusahaan mengatakan akan memantau situasi setelah penghapusan grup dan halaman. Misal, protes yang sedang berlangsung.
“Selama sepekan terakhir, kami telah menghapus grup dan halaman yang dijalankan oleh spammer dari berbagai negara di seluruh dunia yang menggunakan taktik kasar untuk menyesatkan orang tentang asal dan popularitas konten mereka. Kemudian mereka mengarahkan orang ke situs web di luar platform yang memonetisasi klik iklan,” ujarnya.
Dalam lebih dari dua pekan sejak Konvoi Kebebasan berlangsung di Ottawa, Ontario, ibu kota Kanada telah dipadati oleh pemrotes antivaksin yang telah menggunakan truk dan mobil mereka untuk memblokir jalan masuk ke pusat kota. Protes tersebut telah menarik beraneka ragam individu dan kelompok sayap kanan, termasuk QAnon Queen Kanada.
Protes yang sama juga telah menyumbat penyeberangan perbatasan kritis antara AS dan Kanada, mendorong pemerintahan Biden untuk untuk mengambil tindakan. Menurut NBC News, kelompok antivaksin di AS berencana untuk menggelar protes serupa di kota-kota di seluruh negeri. Di Facebook, Telegram, dan aplikasi obrolan suara Zello, grup-grup tersebut telah meminta anggotanya untuk melakukan perjalanan ke Washington DC dan Los Angeles pada 5 Maret 2022.