REPUBLIKA.CO.ID, CALIFORNIA – Warga Inggris dan Eropa terancam tidak bisa bermain aplikasi media sosial populer milik Meta, yaitu Facebook dan Instagram. Kepala Meta Mark Zuckerberg mengancam akan menarik layanan inti dari wilayah tersebut menyusul perselisihan mengenai undang-undang perlindungan data dengan Eropa.
Meta mengeluarkan peringatan yang menyebut bisa mematikan layanannya jika Eropa tidak membiarkannya melakukan transfer data transatlantik. Ini berarti mentransfer data pribadi orang-orang dari server aman di Eropa di mana kebijakan itu diatur ke Amerika Serikat (AS).
Dalam laporan tahunan kepada sebuah badan pemerintah AS, Meta mengatakan perusahaan mungkin harus berhenti menawarkan produk dan layanan paling signifikan jika kerangka kerja baru tidak diadopsi. Di sisi lain, Meta mengklaim berbagi data antar negara dan wilayah sangat penting untuk menyediakan layanannya.
Namun, hal itu dicegah oleh Pengadilan Eropa sejak Juli 2020 demi melindungi pengguna di seluruh Eropa yang data mereka dibagikan atau dijual tanpa sepengathuan pengguna. Juru bicara Meta mengatakan kepada City AM, pihaknya sama sekali tidak memiliki keinginan dan tidak ada rencana untuk menarik diri dari Eropa.
“Akan tetapi, kenyataan sederhananya adalah Meta dan banyak bisnis, organisasi, serta layanan lainnya bergantung pada transfer data antara Uni Eropa dan AS untuk mengoperasikan layanan global,” kata dia, dikutip Daily Star, Selasa (8/2).
Dia menambahkan pada dasarnya, bisnis membutuhkan aturan global yang jelas untuk melindungi aliran data transatlantik dalam jangka panjang. “Seperti lebih dari 70 perusahaan lain di berbagai industri, kami memantau dengan cermat dampak potensial pada operasi kami di Eropa seiring perkembangan ini,” tambahnya.
Model bisnis Facebook hampir seluruhnya bergantung pada periklanan yang mengambil data pribadi pengguna untuk memasarkan dan menjual produk kepada mereka. Facebook telah mendapat kecaman selama bertahun-tahun karena algoritmenya menargetkan konten ke pengguna di bawah model ini dan telah menghadapi tuduhan membiarkan informasi yang salah menyebar.