REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sektor Maritim merupakan sektor penting dalam komponen pambangunan nasional, mengingat lebih dari 60 persen wilayah Indonesia merupakan laut. Pembangunan sektor maritim, di samping dapat memberikan nilai tambah bagi pendapatan negara, juga dapat menjadikan laut sebagai infrastruktur konektifitas nasional yang efektif.
Kecerdasan Artifisial sangat berpotensi untuk meningkatkan kinerja sektor maritim. Caranya melalui intevensi teknologi dalam pengelolaan dan eksploitasi nilai tambah kemaritiman. Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Luhut B Panjaitan menegaskan pentingnya menuju era yang semakin cerdas dan serba terkoneksi.
Kehadiran teknologi digital seperti cloud 5G, AI, IOT, harus dimanfaatkan dan tidak bisa dibaikan. "Harus dioptimalkan pengaplikasian teknologinya," ujar Menko Luhut dalam webinar bertemakan Recover Together and Recover Stronger: Technology Audit for Smart Maritime and Smart Agriculture, Rabu (26/1/2022).
"Pengaplikasian teknologinya sebagaimana telah dihadirkan oleh Huwaei dan para mitranya, akan membantu Indonesia menjadi bangsa bahari yang unggul sesuai dengan strategi poros maritim dunia," ujar Menko menambahkan.
Webinar digelar Inisiasi Auditor Teknologi Indonesia (IATI) bersama Konsorsium Riset dan Inovasi Kecerdasan Artifisial (Korika), selaras dengan tema pertemuan negara-negara G20 dalam masa Presidensial Indonesia. Tema ini untuk mengetengahkan kembali peran audit teknologi, khususnya dalam penerapan aset teknologi di bidang smart maritime dan smart agriculture.
Kecerdasan Artifisial di sektor maritim bisa dimanfaatkan pada Smart Port Management, Management of Fisheries, Monitoring of Fish Stocks, serta Conservation of Coastal Ecosystem Services. Bidang-bidang itu dinilai sangat potensial ditingkatkan kualitas pengelolaannya, eksploitasi, maupun penjagaan kelestarian kelautan nasional.
Ketua Dewan Pengawas Korika yang juga Komisaris Utama PT Telkom, Bambang Brodjonegoro, menyebutkan beberapa dampak positif smart maritime. Efisiensi bisnis karena teknologi memberi dampak pada efisensi biaya. Perencanaan pelayaran memberikan perencaan pelayaran dengan situasi terbaik karena di dukung dengan data yang akurat.
"Pekerjaan maritim dengan teknologi memberi efisiensi jumlah kru yang terlibat tidak harus banyak, lingkungan dan keselamatan karena adanya sensor dan alat komunikasi sehingga bisa meminimalisasi kecelakaan," ujar Bambang.
Huawei sebagai perusahaan terkemukan di bidang Kecerdasan Artifisial membicarakan tentang kemampuan dan kapabilitas yang dapat dimanfaatakan dalam mendukung program pemerintah. Khususnya dalam modernisasai sektor maritim melalui smart maritime.