Senin 24 Jan 2022 14:24 WIB

NASA Mutakhirkan Software Pemantau Asteroid

Pemutakhiran software memperhitungkan perubahan baru yang memengaruhi asteroid.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani / Red: Dwi Murdaningsih
Asteroid/ilustrasi
Foto: EPA
Asteroid/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, KALIFORNIA -- Jet Propulsion Laboratory (JPL) Badan Antariksa Amerika (NASA) baru saja memutakhirkan perangkat lunak yang digunakan untuk  menilai asteroid yang berpotensi berbahaya. Pemutahiran ini memperhitungkan pengaruh sinar matahari pada orbit, di antara perubahan lainnya.

Algoritme pemantauan dampak baru, yang disebut Sentry-II, meningkatkan perangkat lunak yang digunakan selama 20 tahun. Sentry-II yang lebih baru akan secara berkala memindai tabel asteroid yang berpotensi berbahaya dengan orbit yang diketahui, yang dihasilkan oleh Pusat Studi Objek Dekat Bumi yang dikelola oleh JPL.

Baca Juga

Sentry-II akan membuat perhitungan setidaknya dalam dekade berikutnya, melaporkan objek dengan orbit yang dihitung paling berisiko ke Bumi. (Sistem lain yang disebut Scout menilai asteroid-asteroid itu dengan orbit yang hanya diketahui sebagian.)

Sentry-II juga menyertakan peningkatan kunci yang akan membuat penilaiannya lebih akurat dengan mempertimbangkan efek Yarkovsky. Dilansir dari Space, Senin (24/1/2022), efek Yarkovsky terjadi ketika sinar matahari diserap oleh permukaan asteroid dan dipancarkan kembali sebagai panas.

Emisi panas ini memiliki efek halus, tetapi kuat pada jalur asteroid melalui ruang angkasa-dan dapat memengaruhi kemungkinan batu ruang angkasa menabrak Bumi.

Para astronom telah mengetahui tentang efek Yarkovsky selama beberapa dekade, namun, baru-baru ini perangkat lunak komputer menjadi cukup kuat untuk menangani analisis efek pada kumpulan data besar. Sentry-II akan memungkinkan JPL untuk menilai dampak potensial dengan peluang sekecil beberapa peluang dalam 10 juta.

“Fakta bahwa Sentry tidak dapat secara otomatis menangani efek Yarkovsky adalah sebuah batasan,” kata Davide Farnocchia, seorang insinyur navigasi JPL yang juga membantu mengembangkan Sentry-II, dalam sebuah pernyataan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement