Jumat 21 Jan 2022 16:45 WIB

Seusai Pencangkokan Jantung Babi, AS Uji Coba Transplantasi Ginjal Babi ke Manusia

Transplantasi ginjal babi ke manusia dilakukan pada pria yang mengalami mati otak.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Reiny Dwinanda
Tim peneliti University of Alabama melakukan pencangkokan ginjal babi kepada Jim Parson, seorang pria yang telah mengalami mati otak.
Foto:

Untuk eksperimen ginjal terbaru, UAB bekerja sama dengan Revivicor. Pada musim gugur lalu, anak perusahaan United Therapeutics itu juga menyediakan organ babi untuk ditransplantasikan ke manusia dalam dua uji coba di New York dan Maryland.

Ahli bedah di New York University menempelkan sesaat ginjal babi ke pembuluh darah di luar tubuh manusia yang sudah meninggal untuk melihat keberhasilannya. Lalu, bulan ini, ahli bedah di University of Maryland Medical Center memberikan jantung babi yang telah mengalami pengeditan genetik kepada seorang pria sekarat.

Pria bernama David Bennett (57 tahun) itu menjadi orang pertama di dunia yang berhasil mendapatkan transplantasi jantung dari babi yang telah dimodifikasi secara genetik. Menurut dokter, kondisi Bennett terlalu parah untuk memenuhi syarat mendapat transplantasi jantung manusia sehingga ia harus menjalani cangkok organ dari babi.

Produser operasi eksperimental itu dilakukan selama tujuh jam. Tiga hari setelah operasi, kondisi Bennett dilaporkan membaik.

Untuk uji coba transplantasi ginjal babi ke manusia, Revivicor membuat 10 perubahan genetik pada babi, seperti menghilangkan beberapa gen yang memicu serangan kekebalan dan mencegah organ babi tumbuh terlalu besar. Mereka juga menambahkan beberapa gen manusia sehingga organ tersebut terasa familier bagi sistem kekebalan manusia.

Lalu, ada pertanyaan praktis seperti bagaimana meminimalkan waktu yang dihabiskan untuk membawa organ babi ke tempat tujuan. UAB menampung babi yang telah diubah di fasilitas germ-free (bebas kuman) di Birmingham, lengkap dengan ruang operasi untuk mengeluarkan organ dan menyiapkan transplantasi.

"Rencana ke depannya ialah membangun fasilitas di dekat pusat transplantasi," katan Chief Scientific Officer Revivicor David Ayares.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement