Kamis 20 Jan 2022 20:28 WIB

Arkeolog Temukan Jalan 170 Km Dikelilingi Makam di Saudi

Jalan pemakaman itu dibangun mungin bersamaan dengan Piramida Giza di Mesir.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani / Red: Dwi Murdaningsih
Salah satu bagian jalan pemakaman yang ditemukan di Saudi.
Foto: Royal Commission for AlUla)
Salah satu bagian jalan pemakaman yang ditemukan di Saudi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para arkeolog di barat laut Arab Saudi telah menemukan jalan yang dikelilingi pemakaman berusia 4.500 tahun yang terpanjang. Jalan ini membentang sejauh 170 km di samping ribuan makam batu berbentuk liontin.

Jalan ini disebut jalan pemakaman karena ada makam terletak di sampingnya. Sementara proses pemakaman yang terjadi di sana belum diketahui dengan pasti. Jalan pemakaman membentuk semacam jaringan jalan raya kuno, kata para peneliti, dilansir dari Livescience, Kamis (20/1/2022).

Baca Juga

Penulis utama yang diterbitkan dalam jurnal The Holocene, Mat Dalton mengatakan beberapa jalan digambarkan dengan batu merah. Namun, sebagian besar hanya terbentuk karena tanah menjadi halus oleh langkah-langkah kaki orang-orang kuno, dan terutama oleh kuku hewan peliharaan mereka. 

“Dengan mengikuti jaringan ini, orang bisa menempuh jarak setidaknya 530 km dari utara ke selatan. Ada juga petunjuk jalan seperti itu di Arab Saudi selatan dan di Yaman. Ini memerlukan penelitian lebih lanjut tetapi bisa menyarankan lebih lama lagi.pergerakan jarak jauh oleh populasi kuno,” tulis Dalton dalam email.

Para arkeolog tidak tahu banyak tentang ritual yang dilakukan di jalan pemakaman atau bahkan di makam yang berjajar di jalan setapak. Sisa-sisa manusia di dalam makam berada dalam kondisi yang buruk. Beberapa makam telah dirampok.

“Terlepas dari kurangnya informasi, tidak sulit untuk membayangkan bahwa makam digunakan untuk mengingat atau memperingati orang mati, terutama karena keturunan atau kerabat mereka yang terkubur di dalamnya mungkin sering melewati mereka selama kehidupan sehari-hari mereka,” ucap Dalton.

“Kami bahkan mungkin membayangkan proses pemakaman di sepanjang jalan dari oasis yang menetap menuju makam, tetapi ini murni hipotesis sampai kami menemukan lebih banyak bukti,” katanya.

Waktu Pertumbuhan

Pada waktu yang hampir bersamaan dengan pembangunan makam dan jalan, orang Mesir membangun piramida-termasuk Piramida Agung Giza. Sementara itu di Mesopotamia di sebelah utara Arabia, sejumlah peradaban berkembang dan membangun kota-kota dan kuil-kuil besar berbentuk piramida yang dikenal sebagai ziggurats.

Terlepas dari budaya yang berkembang di negara tetangga Mesir dan Mesopotamia, Dalton tidak berpikir bahwa orang-orang di Arab Saudi terinspirasi oleh mereka untuk membangun jalan pemakaman dan makam.

“Kami berpikir bahwa fenomena ini tentu saja merupakan perkembangan asli,” kata Dalton.

Dia mencatat bahwa orang-orang di Arab Saudi telah membangun struktur batu besar selama ribuan tahun sebelum piramida dibangun di Mesir. Misalnya, struktur berbentuk gerbang yang disebut mustatil dibangun 7.000 tahun yang lalu di Arabia dan mungkin telah digunakan untuk kultus ternak prasejarah.

Tim peneliti menggunakan citra satelit, foto udara, survei tanah, dan penggalian untuk membuat temuan. Para arkeolog yang terlibat dalam penemuan itu bekerja di bawah Komisi Kerajaan untuk AIUla, sebuah organisasi yang melakukan studi arkeologi dan konservasi di wilayah AIUla di barat laut Arab Saudi. AIUla adalah area luas yang mencakup 8.711 mil persegi (22.561 kilometer persegi) dan berisi banyak peninggalan arkeologis yang berusia ribuan tahun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement