REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Indonesia memang kaya akan obat herbal. Akan tetapi, pemanfaatannya belum banyak yang didukung oleh pembuktian secara ilmiah.
"Penggunaan obat dari bahan alam di Indonesia hanya didasarkan pada pengalaman empiris," kata Guru Besar Universitas Hasanuddin Prof Subehan M dalam pidato ilmiah bertajuk "Obat Tradisional Indonesia: Tantangan dalam Penemuan Obat Baru dari Bahan Obat Alam" dalam pengukuhan Guru Besar Unhas di Makassar, Selasa (18/1/2022).
Prof Subehan mengungkapkan, kondisi tersebut menjadikan obat tradisional hanya tren pada masyarakat di daerah yang sentuhan modernisasinya masih kurang. Ia pun menyebut bahwa fakta ini menjadi salah satu tantangan bagi para peneliti untuk membuktikan secara ilmiah melalui proses saintifikasi.
Prof Subehan optimistis potensi penemuan obat baru yang bersumber dari bahan alam di Indonesia sangat besar. Ia mengatakan, beberapa senyawa alami telah digunakan untuk pengobatan kanker, contohnya vincristine dari tapak dara (Catharanthus roseus).