REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- YouTube adalah salah satu platform konten video yang paling diminati. Selain menyajikan beragam tontonan, platform ini juga bisa jadi jalur pendapatan bagi content creator lewat monetisasi setiap karyanya.
Dikutip dari Simply Business pada Jumat (31/12), setiap jam, ada sekitar 500 jam video yang diunggah dalam YouTube. Artinya, setiap content creator dituntut untuk berkompetisi demi bisa meraih pendapatan sebesar-besarnya.
Nah, agar bisa berkometisi dengan optimal, pembuat konten disarankan untuk mengidentifikasi pasar yang akan disasar. Artinya, pastikan tiap video yang dibuat memiliki target market yang pas.
Selain itu, disarankan untuk menghadirkan konten yang unik atau belum banyak dibuat orang. Dengan begitu, konten tersebut bisa meraih niche market dengan optimal.
Berikutnya, usahakan untuk mengunggah video secara reguler sehingga channel tersebut terkesan up to date. Kemudian, lengkapi setiap unggahan dengan keyword yang tepat dan dongkrak jumlah viewers dengan mamanfaatkan media sosial.
Beragam cara itu merupakan langkah awal yang bisa dilakukan untuk mulai me-monetisasi konten. Karena, untuk bisa mulai mendapat uang dari YouTube, akun tersebut harus sudah mengantongi 1.000 subscribers.
Tahap berikutnya, monetisasi juga mengharuskan channel tersebut telah mengantongi views selama 4 ribu jam dalam 12 bulan.
Soal besaran pendapatan, Forbes menggambarkan, content creator bisa mengantongi 5 dolar AS per 1.000 views. Artinya, jika sebuah video mengantongi 75 ribu views, maka YouTube bisa menyajikan pendapatan sebesar 375 dolar AS.
Selain itu, pembuat konten juga berpeluang untuk meningkatkan pendapatanya lewat YouTube Premium. Lewat akses spesial ini, subsribers perlu untuk membayar agar bisa menonton video tanpa iklan.
Lewat skema ini, maka content creator akan mendapat bayaran tambahan berdasar jumlah subscriber yang mengakses YouTube Premium.
Baca juga : Apa Itu Youtube Vanced dan Risiko Menggunakannya