REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa (ORPA) memperkuat jejaring kerja sama degan Indian Space Research Organization (ISRO). BRIN berharap kerja sama itu dapat memperlancar kegiatan peluncuran satelit yang akan dilaksanakan tahun depan.
"Finalisasi pada tiga implementation agreements dengan ISRO penting dilakukan agar tahun depan satelit A4 dapat diluncurkan sesuai rencana di mana sebelumnya satelit A1, A2, dan A3 telah lebih dulu diluncurkan," ujar Plt Kepala ORPA, Erna Sri Adinigsih, dilansir dari laman BRIN, Rabu (22/12).
Erna menjelaskan, atas dasar kesepakatan dengan ISRO maka dapat ditetapkan minimal akan ada dua satelit yang diluncurkan dalam waktu lima tahun ke depan. Untuk itu, kata dia, perjanjian teknis harus segera disepakati antara kedua belah pihak. Menurut dia, itu dilakukan agar kerja sama antara BRIN dan ISRO dapat dilakukan lebih komprehensif dengan implementasi yang lebih berkualitas.
"Kerja sama dengan ISRO sudah berjalan selama 20 tahun dengan Lembaga Penerbangan dan Antariksa (LAPAN) yang kemudian diintegrasi menjadi BRIN pada September 2021," kata Erna.
Director of ISRO Telemetry, Tracking and Command Network (ISTRAC), India, Srinivasan, mengatakan, tujuan dari kerja sama tersebut adalah untuk menjembatani pengembangan keantariksaan India dan Indonesia. Dia menyatakan, India ingin mengoptimalkan pemanfaatan stasiun Biak, Papua, untuk mengeksplorasi keantariksaan.
"Kami terbuka untuk mendiskusikan berbagai hal agar nantinya kolaborasi ini berdampak positif bagi kedua belah negara," jelas Srinivasan.
Kerja sama antara Indonesia dan India itu juga menyepakati program peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui pelatihan yang diberikan oleh kedua belah pihak. Harapan dari kedua belah pihak, kerja sama tersebut dapat menjawab kebutuhan kedua negara terkait kolaborasi yang produktif pada bidang keantariksaan.