Jumlah kasus Covid-19 yang dilaporkan di Afrika Selatan naik berlipat ganda dalam sepekan. Hingga 5 Desember, jumlah kasus naik menjadi lebih dari 62 ribu. Peningkatan tertinggi terjadi di Eswatini, Zimbabwe, Mozambik, Namibia, dan Lesotho.
"Analisis awal menunjukkan bahwa mutasi yang ada dalam varian omicron dapat mengurangi aktivitas penetralan antibodi yang mengakibatkan berkurangnya perlindungan dari kekebalan alami," ujar WHO.
Kepala penelitian laboratorium di Institut Penelitian Kesehatan Afrika di Afrika Selatan, mengatakan, sebagian varian omicron dapat menghindari perlindungan dari dua dosis vaksin Covid-19 yang diproduksi oleh Pfizer Inc dan BioNTech. Ilmuwan yang pertama kali mendeteksi galur baru omicron, Sikhulile Moyo, khawatir dengan varian Covid-19 yang bermutasi sangat cepat.
"Varian (omicron) dapat bereplikasi dengan cepat dan menghindari bagian dari sistem kekebalan, menyebabkan risiko infeksi ulang yang lebih tinggi," ujar Moyo.
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement