Mike Ryan Selaku direktur di bidang darurat WHO mengatakan, tidak ada tanda omicron akan lebih mahir dalam menghindari vaksin daripada varian lainnya. Ia menyebut, data awal menunjukkan omicron tidak membuat orang bergejala lebih parah dibanding varian lainnya, seperti delta.

"Kita memiliki vaksin yang sangat efektif yang telah terbukti efektif melawan semua varian sejauh ini, dalam hal penyakit parah dan rawat inap, dan tidak ada alasan untuk berharap bahwa itu tidak akan terjadi untuk omicron," jelas Ryan.
Dalam studi di Afrika Selatan yang dipimpin Sigal disebutkan bahwa vaksinasi yang dikombinasikan dengan infeksi alami dapat menetralisir omicron. Karena itu, para peneliti meyakini bahwa dosis ketiga vaksin Covid-19 atau booster dapat membawa manfaat yang signifikan.
Sementara itu, belum ada data lain mengenai produk vaksin lainnya terkait kemampuan melawan omicron, seperti dari Moderna dan Johnson & Johnson. Varian ini tercatat sebagai yang paling banyak bermutasi yang ditemukan hingga sekarang.
Baca juga : Usia Dominan Orang yang Terinfeksi Omicron
Menyebar di 57 negara
Pada Rabu (8/12), WHO mengatakan, varian omicron telah menyebar di 57 negara. WHO juga memperingatkan bahwa jumlah pasien yang membutuhkan rawat inap kemungkinan akan meningkat seiring dengan penyebaran varian baru tersebut secara meluas.