Kamis 02 Dec 2021 06:30 WIB

Kemunculan Omicron Jadi Pertanda Pandemi akan Berakhir?

Kemunculan omicron diharapkan menjadi pertanda pandemi akan berakhir.

Rep: Puti Almas/ Red: Reiny Dwinanda
Gambar pertama varian omicron dirilis oleh pakar dari ANSA, Italia. Ahli epidemiologi telah memikirkan kemungkinan SARS-CoV-2 pada akhirnya dapat bermutasi menjadi varian yang lebih jinak, terus menyebar, dan mengakibatkan lebih sedikit orang meninggal. Mereka memperkirakan itu adalah jalan keluar dari pandemi.
Foto:

Ahli epidemiologi dari University of New South Wales (UNSW), Marylouise McLaws, mengatakan bahwa sampel omicron yang ada masih terlalu kecil untuk bisa menarik kesimpulan tegas. Sebagian besar infeksi yang dikonfirmasi di Afrika Selatan melibatkan mahasiswa.

McLaws menjelaskan bahwa mahasiswa juga termasuk kelompok usia yang cenderung tidak sakit parah akibat varian apapun sebelumnya. Di sisi lain, ia mengingatkan bahwa virus yang kurang ganas pun masih dapat memberikan tekanan berat pada sistem kesehatan jika cukup banyak orang yang terinfeksi.

photo
Dunia Khawatirkan Varian Omicron - (Infografis Republika.co.id)

"Dalam dua pekan ke depan kita akan belajar lebih banyak lagi. Kita tidak akan tahu tentang tingkat kematian selama 28 hingga 30 hari lagi dan bagusnya dunia telah mengambil pendekatan yang sangat hati-hati," ujar McLaws.

Sementara itu, Blakely mengatakan ada empat pertanyaan kunci tentang omicron. Pertanyaan itu adalah apakah omicron lebih menular, ganas, serta resisten terhadap vaksin yang tersedia saat ini, dan juga apa lebih mungkin menginfeksi orang yang sudah pernah terkena Covid-19.

Pertanyaan tentang resistensi omicron terhadap vaksin yang tersedia adalah subjek penyelidikan laboratorium. Diperkirakan, prosesnya akan memakan waktu hingga dua pekan ke depan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement