Varian omicron diketahui memiliki banyak mutasi pada bagian spike protein-nya. Ahli menilai, mutasi membuat varian ini lebih mudah menginfeksi orang yang sudah divaksinasi dan berpotensi menurunkan proteksi vaksin hingga 40 persen.
Varian omicron merupakan varian yang paling berkembang dengan total 50 mutasi. Sebanyak 32 mutasi di antaranya dinilai mengkhawatirkan.
Beberapa ahli membandingkan omicron dengan varian beta yang ditemukan pertama kali di Afrika Selatan pada akhir 2020. Varian beta diketahui dapat menurunkan efikasi vaksin Covid-19 sebanyak 30-40 persen.
Baca juga : Menkeu: Pengalaman Covid Delta Jadi Bekal Hadapi Omicron
Direktur Rosalind Franklin Institute, Prof James Naismith, menilai omicron hampir pasti akan membuat vaksin menjadi kurang efektif. Alasannya, varian yang dikategorikan sebagai "variant of concern" oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) itu tampak mirip dengan varian lain bernama B.1.1.
"Tampaknya varian ini menyebar lebih cepat, tapi kita belum mengetahui itu," jelas Prof Naismith.