Ahad 28 Nov 2021 11:02 WIB

Kemkominfo Antisipasi Gangguan Telekomunikasi Presidensi G20

Dalam pertemuan tingkat menteri, BAKTI Kominfo akan menyiapkan bandwith 20 Gbps.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Friska Yolandha
Presiden Joko Widodo (duduk kiri) menerima keketuaan atau Presidensi KTT G20 dari Perdana Menteri Italia Mario Draghi (kanan) pada sesi penutupan KTT G20 di Roma, Italia, Minggu (31/10/2021). Presidensi KTT G20 ini merupakan yang pertama bagi Indonesia dan akan dimulai 1 Desember 2021 hingga 30 November 2022
Foto:

Direktur Utama BAKTI Kementerian Kominfo, Anang Latif memaparkan dalam pertemuan tingkat menteri, BAKTI Kominfo akan menyiapkan bandwith sekitar 20 Gbps. Kemudian, di pertemuan level kepala negara dalam Konferensi Tingkat Tinggi G20, disediakan kapasitas jaringan sebesar 2 Gbps.

"Dan untuk tingkat pendukung seperti kegiatan rapat, tersedia kapasitas jaringan pendukung sebesar 400 Mbps,” katanya.

Menurut Anang, Kemkominfo berkolaborasi dengan mitra penyedia dan penyelenggara telekomunikasi untuk menyiapkan bandwitth dan memastikan sinyal jaringan wifi lancar di lebih dari 100 venue kegiatan selama penyelenggaraan KTT G20.

Anang menjelaskan, Kemkominfo juga akan berkoordinasi dengan mitra penyelenggara layanan operator seluler untuk menyiapkan kapasitas jaringan cadangan. Hal itu ditujukan pula untuk mendukung kelancaran event G20 selama satu tahun ke depan.

"Prinsipnya untuk setiap venue atau meeting, kita selalu siapkan backup jaringan cadangan. Selain itu,  kapasitas  harus memenuhi kebutuhan internet cepat, karena di sini para kepala negara dan menteri-menteri berkumpul. Tidak cukup untuk satu lokasi disiapkan oleh satu operator telekomunikasi, tetapi harus ada dua bahkan tiga operator yang selalu mem-backup," ujarnya.

Dirut BAKTI Kominfo menyebutkan, untuk menyukseskan penyelenggaraan Presidensi G20 Indonesia yang akan dimulai pada awal Desember tahun ini, BAKTI Kominfo bersama dengan tiga operator yang sudah memiliki lisensi akan memberikan layanan 5G experience.

“Ada dalam bentuk Augmented Reality, Virtual Reality, dan beragam lainnya. Lalu, ada juga booth yang disiapkan nantinya. Masing-masing akan menunjukkan bukan cuma sinyalnya, tetapi aplikasinya pun memberikan experience berbeda dengan 4G,” jelasnya.

Selain itu, Anang yang menjadi Ketua Pokja infrastruktur juga bertugas dalam menyiapkan 5G showcase experience pada penyelenggaraan G20 tahun depan.

 

“Jadi, intinya kami ingin menunjukkan kepada seluruh mitra bahwa di Indonesia kini sudah lebih maju. Mungkin berbeda dengan persepsi mereka selama ini, kami ingin mempertegas bahwa Indonesia di sisi teknologi telekomunikasi cukup advance,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement