REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate menyatakan Kementerian Kiminfo menyiapkan dukungan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi untuk persiapan Indonesia menjadi Presidensi G20 tahun 2022. Dukungan berupa konektivitas 5G, perangkat pendukung pertemuan virtual, dan jaringan cadangan untuk mengantisipasi apabila tejadi ganguan konektivitas telekomunikasi.
"Kominfo juga menyiapkan perangkat-perangkat virtualnya dengan menggunakan Webex dan menyediakan jaringan cadangan untuk mengantisipasi apabila tejadi ganguan konektivitas telekomunikasi,” kata Johnny dikutip dalam siaran pers Kementerian Kominfo, Ahad (28/11).
Johnny mengatakan, demi mensukseskan penyelenggaraan presidensi, panitia penyelenggara dari kementerian dan lembaga telah merancang sebanyak 118 rapat. Menurut Menkominfo, aspek substansi Presidensi G20 berkaitan dengan Sherpa Track, Finance Track, Working Group maupun Engagement Group.
Menurutnya, Kementerian Kominfo secara berkala akan memberikan update kepada pemangku kepentingan dan ekosistem industri dan publik, mengenai perkembangan pembahasan Pokja Ekonomi Digital pada pertemuan G20. Johnny menyatakan keseluruhan rangkaian rapat itu akan berlangsung di 16 atau 17 kota Indonesia. Oleh karena itu, Kementerian Kominfo menyiapkan infrastruktur TIK dengan penyediaan jaringan 4G dan 5G.
Mengenai standar penyediaan infrastruktur TIK dan konektivitas, Johnny menyatakan akan seperti penyelenggaraan World Super Bike beberapa waktu lalu di Sirkuit Mandalika.
“Seperti yang saat ini sedang kita lakukan dalam penyelenggaran World Super Bike, dan pada saat Moto GP Mandalika nanti disediakan juga jaringan backup. Begitu juga dengan event internasional G20 Summit,” katanya.