Rabu 24 Nov 2021 09:05 WIB

 Twitter Verifikasi Akun Palsu Menteri Keuangan Norwegia

Akun palsu ini sekarang telah dihapus.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani / Red: Dwi Murdaningsih
Twitter. Twitter baru-baru ini mengubah proses verifikasinya untuk secara khusus mencegah pembuatan akun palsu
Foto: Reuters
Twitter. Twitter baru-baru ini mengubah proses verifikasinya untuk secara khusus mencegah pembuatan akun palsu

REPUBLIKA.CO.ID, NORWEGIA -- Twitter memverifikasi akun palsu Menteri Keuangan Norwegia yang baru. Ternyata, itu bukan kesalahan Twitter.

Berita ini pertama kali dilaporkan oleh situs teknologi Norwegia NRKbeta. Kantor Perdana Menteri dan Otoritas Keamanan Norwegia (NSM) secara keliru memberikan akun palsu untuk verifikasi.

Baca Juga

Menteri Keuangan Norwegia Trygve Slagsvold Vedum tidak pernah memiliki akun Twitter. Laporan tersebut menyatakan bahwa ada beberapa akun palsu yang meniru identitas Vedum muncul sejak ia terpilih September ini. Banyak akun palsu sehingga Kementerian Keuangan mengirimkan tweet bulan lalu yang memperingatkan bahwa Menteri Keuangan sebenarnya tidak memiliki akun.

Dilansir dari The Verge, Rabu (24/11), tweet yang diterjemahkan berbunyi,” Kami ingin menginformasikan bahwa Menteri Keuangan Trygve Slagsvold Vedum tidak memiliki Twitter pribadi. Akun yang muncul atas namanya adalah palsu dan akan dilaporkan.”

Namun, akun palsu ini diberi tanda centang biru oleh Twitter. Menurut NRKbeta, akun palsu Vedum mengirimkan tweet yang menentang kebijakan partai politiknya, berpotensi mengacak-acak beberapa orang di bidang politik.

Namun, Twitter tampaknya tidak bertanggung jawab atas kesalahan tersebut. NRKbeta menemukan bahwa Kantor Perdana Menteri dan NSM bersalah.

“Sayangnya, ada kesalahan dalam pelaporan yang menyebabkan akun palsu diverifikasi,” kata Anne Kristin Hjuske, kepala komunikasi di Kantor Perdana Menteri kepada NRKbeta.

“Akun itu sekarang telah dihapus dan kami telah memastikan tidak ada lagi akun palsu yang diverifikasi. Selanjutnya kami sedang meninjau rutinitas pelaporan kami untuk memastikan hal ini tidak terjadi lagi.”

Kantor Perdana Menteri dan NSM bertanggung jawab untuk memverifikasi akun media sosial politisi setelah pemilihan baru-baru ini. Akun palsu itu rupanya mengecoh kedua organisasi, dikirim ke Twitter dan disahkan.

“Entah dari mana salah satu akun palsu ini muncul terverifikasi,” Ståle Grut, jurnalis di balik artikel NRKbeta mengatakan kepada The Verge.

“Tampaknya seseorang di Kantor Perdana Menteri yang mengoordinasikan verifikasi terkecoh oleh akun tersebut, dan akhirnya dikirim ke Twitter bersama dengan menteri-menteri lain yang baru diangkat yang juga sekarang semuanya terverifikasi,” ujar dia.

Twitter baru-baru ini mengubah proses verifikasinya untuk secara khusus mencegah pembuatan akun palsu. Perusahaan membuka kembali proses verifikasinya Mei lalu setelah hampir empat tahun merombak sistem, dan kemudian menghentikannya sebentar setelah salah memverifikasi beberapa akun palsu.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement