REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah tim peneliti mengatakan bahwa Bulan mungkin telah dihujani kawah dari lubang hitam mini (mini-black hole). Temuan ini dapat mengungkapkan beberapa terobosan tentang materi gelap (dark matter).
Para ilmuwan menerbitkan makalah temuan mereka di Monthly Notices of the Royal Astronomical Society. Ilmuwan percaya bahwa lubang hitam seukuran atom terbentuk tak lama setelah Big Bang.
Saat objek hiper-padat ini melakukan perjalanan ke seluruh kosmos, lubang hitam mulai menyebar dan kemungkinan tiba di tata surya kita. Ilmuwan menduga, lubang hitam mini ini mungkin menghujam Bulan.
Penulis penelitian menambahkan lubang hitam mini ini kemungkinan juga menabrak benda langit lainnya, termasuk Bumi. Namun, karena atmosfer Bulan yang tipis, Bulan tidak terlindungi dengan baik dari tabrakan.
Bukti Dark Matter
Penulis makalah percaya bahwa bukti lubang mini ini dapat menjelaskan dark matter. Materi gelap merupakan hal yang sulit dipahami yang diyakini banyak fisikawan menyumbang sebagian besar materi di alam semesta. Beberapa ilmuwan percaya bahwa “dark matter terdiri dari lubang hilang yang terbentuk dari fluktuasi kepadatan di alam semesta awal”.
Dengan demikian, jika lubang hitam mini dari awal alam semesta benar-benar menghujam Bulan, lubang hitam mini bisa saja meninggalkan bukti dark matter, dan mengubah sifat materi cahaya apa pun yang bersentuhan dengan mereka.
Para peneliti percaya bahwa misi berawak di masa depan ke Bulan, seperti program Artemis NASA yang akan datang, diharapkan akan memungkinkan mereka untuk menemukan dan mempelajari kawah ini-dan akhirnya menjelaskan sifat misterius dark matter.