REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate menyatakan, pemerintah mendorong industri gim nasional menguasai pasar dalam negeri dan luar negeri. Salah satunya melalui penyelenggaraan Indonesia Game Developer Exchange (IGDX) 2021.
"Kami ingin melihat para pelaku industri gim dalam negeri dapat menguasai pangsa pasar yang lebih besar di negeri sendiri, dapat menciptakan produk-produk gim yang bisa bersaing dengan gim developer global, dan membuka mata dunia bahwa Indonesia bukan sekadar pasar tapi juga pemain penting dalam tatanan industri gim dalam negeri maupun luar negeri," kata Johnny dalam siaran pers, Sabtu (20/11).
Dalam IGDX 2021 terdapat empat kegiatan utama, yaitu IGDX Academy, IGDX Business, IGDX Career, dan IGDX Conference. Setiap kegiatan melibatkan banyak pihak dari pelaku industri gim baik dalam negeri maupun luar negeri.
Johnny berharap gelaran tersebut dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh para pengembang gim lokal untuk mencari informasi, ilmu pengetahuan, dan jejaring baru. Ia juga mendorong para pelaku industri gim Indonesia untuk meningkatkan kapasitas perusahaan dan mendapatkan pendanaan.
"Saya berharap teman-teman mampu mendapatkan pendanaan yang dibutuhkan untuk membuat produk permainan atau gim yang lebih berkualitas juga meningkatkan kapasitas perusahaan yang teman-teman miliki," ucap dia.
Menurut Johnny, pelibatan Asosiasi Game Indonesia (AGI) dalam IDGX merupakan upaya kolaborasi agar kegiatan berlangsung semakin variatif, inovatif, dan kreatif. Johnny mengharapkan penyelenggaraan IGDX 2021 dapat menjadi penghubung bagi talenta Indonesia di bidang gim agar dapat menemukan tempat untuk mengembangkan diri dan membangun ekosistem gim dalam negeri.
"Saya akan terus mendorong dan mengawasi agar program ini dapat terlaksana dengan sebagaimana seharusnya dan terselenggara sesuai dengan target dan tujuan yang telah ditetapkan," tegasnya.
Dalam kesempatan itu, Johnny turut mengapresiasi IGDX Conference 2021 yang berlangsung secara hybrid. Menurutnya, sejak pertama kali diselenggarakan tahun 2019, IDGX bisa menjadi wadah bertemunya pelaku industri gim global dengan industri gim lokal.
Selain itu, IDGX juga dinilai menjadi sarana peningkatan kualitas SDM industri gim Tanah Air dan wadah untuk menampilkan karya industri gim dalam negeri. "Dari laporan yang kami terima, bahwa dari peserta yang hadir saat penyelenggaraan IGDX di tahun 2019, sebanyak 66,1 persen di antaranya merupakan kalangan profesional. Peserta terbanyak kedua dari kalangan pelajar dan mahasiswa sebanyak 16,1 persen," kata dia.
Johnny menilai pencapaian itu menunjukkan target peserta sudah sesuai dengan yang diharapkan, yaitu memfasilitasi pengembang gim profesional dan pelajar agar dapat meningkatkan kemampuan serta memperluas jejaring. Johnny menambahkan bahwa saat ini Indonesia merupakan pasar industri gim terbesar di Asia Tenggara dan menduduki peringkat ke -17 dunia.
Tercatat pula terdapat 52 juta penduduk Indonesia yang merupakan gamer. Namun faktanya, kata dia, pada 2020, baru 0,4 persen industri lokal yang berkecimpung di pasar gim Indonesia. Johnny berharap kegiatan IGDX 2021 dapat membangkitkan optimisme pengembang gim dan perusahaan gim dalam negeri agar bisa lebih berkembang.
"Saya berharap pengembang gim dan perusahaan pengembang gim yang dimiliki anak bangsa dapat berkembang dan bersaing dengan pelaku industri gim secara global," kata dia.
Dalam IDGX virtual tahun ini sebanyak 40 peserta pameran menyajikan produk gim lokal. Sepuluh peserta di antaranya merupakan mitra dari universitas dan perusahaan gim luar negeri. Pada hari pertama yang dibuka hari ini, tercatat sebanyak 1.124 peserta hadir dalam platfom virtual IGDX.