Sabtu 20 Nov 2021 08:40 WIB

Sebulan Jelang IMSO 18, Peserta Siap Pendalaman Materi

Selama masa karantina, peserta akan dibina secara akademis

Setelah bersaing cukup ketat pada seleksi I dan II, kini para peserta International Mathematics and Science Olympiad (IMSO) ke-18 akan mengikuti proses karantina untuk menghadapi IMSO yang hanya tinggal satu bulan lagi. Sebanyak 53 orang berhasil menjadi perwakilan Indonesia di ajang olimpiade internasional tersebut.
Foto: KPM
Setelah bersaing cukup ketat pada seleksi I dan II, kini para peserta International Mathematics and Science Olympiad (IMSO) ke-18 akan mengikuti proses karantina untuk menghadapi IMSO yang hanya tinggal satu bulan lagi. Sebanyak 53 orang berhasil menjadi perwakilan Indonesia di ajang olimpiade internasional tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Setelah bersaing cukup ketat pada seleksi I dan II, kini para peserta International Mathematics and Science Olympiad (IMSO) ke-18 akan mengikuti proses karantina untuk menghadapi IMSO yang hanya tinggal satu bulan lagi. Sebanyak 53 orang berhasil menjadi perwakilan Indonesia di ajang olimpiade internasional tersebut.

Seleksi II yang dilaksanakan pada Jumat (12/11) menyisakan 27 peserta Matematika dan 26 peserta IPA. Mereka adalah peserta terbaik dari total 312 peserta yang mengikuti seleksi IMSO yang diadakan oleh Klinik Pendidikan MIPA (KPM). 

Kini para peserta akan memasuki tahap Karantina, di mana para peserta akan digembleng dan dibimbing untuk dapat bersaing dengan peserta dari negara lainnya. Karantina ini akan dimulai pada tanggal 23 November 2021 hingga 11 Desember 2021.

Selama masa karantina, peserta akan dibina secara akademis oleh para tutor dari masing-masing bidang. Pembinaan ini tidak hanya berlatih soal, tetapi juga peserta akan diberikan simulasi nyata lomba sehingga mereka memiliki gambaran tentang apa yang akan dihadapi. Hal terpenting lainnya, peserta akan diberikan motivasi untuk menguatkan mental berkompetisi.

Pelaksanaan karantina yang terdiri dari kegiatan pembelajaran dan simulasi lomba akan dilakukan secara online. Pembelajaran akan dilaksanakan dalam 2 sesi dari hari Selasa-Sabtu, sedangkan untuk simulasi akan dilaksanakan di hari Minggu.

Peserta akan mendapatkan pemaparan materi akademis tingkat advance dan etika dalam menjalankan olimpiade internasional. Khusus hari Senin, peserta diberikan kesempatan untuk beristirahat agar kondisi tubuh tetap terjaga.

“Sama seperti pelaksanaan seleksi, untuk karantina ini dilakukan secara online. Oleh karena itu, para peserta masih harus menyiapkan segala keperluan untuk menunjang kegiatan karantina, seperti laptop dan internet untuk dapat terhubung dengan aplikasi zoom, dan juga kamera untuk memantau kegiatan peserta,” kata Narendra Prasidya Wishnu, Manager Lomba KPM.

Selama proses karantina para peserta diharapkan dapat menjaga kesehatan, istirahat yang cukup, makan teratur, dan tetap berolah raga ringan. Proses karantina ini memakan waktu yang cukup lama sehingga peserta harus tetap menjaga kesehatannya. Sehari saja tertinggal materi, pasti akan sangat rugi, karena proses karantina ini sangat penting untuk bekal peserta dalam menghadapi olimpiade.

Selain menjaga kesehatan, peserta juga harus meningkatkan kualitas ibadah kepada Tuhan YME. Karena usaha yang keras tetap harus didorong dengan doa yang kuat agar senantiasa diberikan pertolongan dan kemudahan oleh Sang Pemilik Ilmu.

Bagi peserta yang belum berkesempatan mewakili Indonesia di ajang IMSO ke-18 ini, tetap dapat mengikuti IMSO Paralel yang dapat dijadikan sebagai ajang mengukur kemampuan diri. Adapun pelaksanaannya akan dilakukan pada Minggu, 19 Desember 2021. IMSO Paralel ini adalah kompetisi tingkat nasional di mana peserta akan bersaing dengan para peserta dari seluruh Indonesia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement