Sabtu 20 Nov 2021 00:53 WIB

Melindungi Data Pribadi Saat Menjelajahi Website

Ilmuwan membuat SugarCoat yang bisa memblokir iklan tanpa mengorbankan privasi.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Dwi Murdaningsih
Ilustrasi data pribadi
Foto: Pikist
Ilustrasi data pribadi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim ilmuwan komputer dari University of California San Diego dan Brave Software telah mengembangkan alat yang berfungsi untuk meningkatkan perlindungan data pribadi saat menjelajahi web. Alat tersebut bernama SugarCoat yang menargetkan skrip yang membahayakan privasi pengguna.

SugarCoat mengganti skrip tanpa merusak privasi. SugarCoat dirancang untuk tergabung dalam browser yang berfokus pada privasi, seperti Brave, Firefox, dan Tor.

Baca Juga

“SugarCoat adalah sistem praktis yang dirancang untuk memblokir skrip yang merusak privasi. SugarCoat membiarkan skrip tetap berjalan sehingga menjaga kompatibilitas sekaligus mencegah skrip mengakses data pribadi pengguna,” kata Asisten Profesor di Departemen Ilmu dan Teknik Komputer UC San Diego Deian Stefan.

Para peneliti akan memaparkan hasil kerja mereka dalam ACM Conference on Computer and Communications Security (CCS) yang berlangsung di Seoul, Korea pada 14-19 November 2021. Salah seorang mahasiswa tim Stefan, Michael Smith mengatakan SugarCoat merupakan alat yang terintegrasi dengan alat pemblokiran konten, seperti pemblokir iklan untuk memberdayakan pengguna menjelajahi web tanpa mengorbankan privasi.

Sebagian besar alat pemblokir konten melakukan beberapa hal, seperti memblokir total atau mengizinkan skrip dijalankan sepenuhnya. Saat ini, ada lebih dari 6.000 aturan pengecualian yang mengizinkan skrip yang merusak privasi ini.

Namun, ada pendekatan yang lebih baik. Alih-alih memblokir skrip sepenuhnya, alat pemblokiran konten dapat mengganti kode sumber dengan versi perlindungan privasi alternatif. Misal, alat pemblokiran konten menggantikan skrip dengan versi palsu yang terlihat sama.

Tindakan ini dilakukan untuk memastikan alat pemblokiran konten tidak merusak halaman web yang menyematkan skrip dan skrip tersebut tidak dapat mengakses data pribadi. Hingga saat ini, membuat skrip pengganti yang menjaga privasi seperti itu merupakan tugas manual yang lambat bahkan bagi pakar teknik privasi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement