Rabu 17 Nov 2021 19:16 WIB

Kecerdasan Buatan Bisa Bantu Ilmuwan Ciptakan Obat Medis

Interaksi protein dalam sel bisa menghasilkan target obat-obatan baru.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/Idealisa Masyrafina/ Red: Dwi Murdaningsih
Kecerdasan buatan (Ilustrasi)
Foto:

Pada 2020 dan 2021, perusahaan bernama DeepMind dan lab Baker secara independen merilis dua teknologi AI yang disebut AlphaFold (AF) dan Rose TTAFold (RF). Kecerdasan buatan ini menggunakan strategi berbeda untuk memprediksi struktur protein berdasarkan urutan gen yang memproduksinya.
 
Di studi ini, para peneliti memperluas alat prediksi struktur AI tersebut dengan memodelkan banyak kompleks protein ragi. Ragi adalah organisme model yang umum untuk studi biologi dasar.
 
Untuk menemukan protein yang cenderung berinteraksi, para ilmuwan pertama-tama mencari genom jamur terkait untuk gen yang memperoleh mutasi dengan cara yang terkait. Mereka kemudian menggunakan dua teknologi AI untuk menentukan apakah protein ini dapat cocok bersama dalam struktur 3D.
 
Pekerjaan mereka mengidentifikasi 1.505 kemungkinan kompleks protein. Dari jumlah tersebut, 699 telah dikarakterisasi secara struktural, memverifikasi kegunaan metode mereka. Namun, hanya ada data eksperimental terbatas yang mendukung 700 interaksi yang diprediksi.
 
Tim Universitas Washington dan UT Southwestern bekerja dengan rekan-rekan di seluruh dunia yang telah mempelajari protein ini atau protein serupa. Dengan menggabungkan model 3D yang dihasilkan, tim dapat memperoleh pengetahuan baru tentang kompleks protein yang terlibat dalam pemeliharaan dan pemrosesan informasi genetik, konstruksi seluler, dan sistem transportasi, metabolisme, perbaikan DNA, dan daerah lain.
 
Mereka juga mengidentifikasi peran protein yang fungsinya sebelumnya tidak diketahui berdasarkan interaksi mereka yang baru diidentifikasi dengan protein lain yang dicirikan dengan baik.
 
"Pekerjaan yang dijelaskan dalam makalah baru kami menetapkan panggung untuk studi serupa tentang interaksi manusia dan pada akhirnya fapat membabtu dalam mengembangkan pengobatan baru untuk penyakit manusia," kata Cong.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement