Senin 08 Nov 2021 00:24 WIB

Lahan Penuh Bunga di Area Bekas Tambang Batu Bara

Area bekas tambang sebagai kesempatan baik bagi alam untuk meregenerasi diri.

Foto aerial bekas tambang batu bara. ilustrasi
Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Foto aerial bekas tambang batu bara. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jerman selama beberapa dekade menggunakan penambangan terbuka untuk menggali batu bara muda. Seorang ahli biologi kini kembalikan banyak spesies langka ke lokasi itu.

Pertambangan terbuka seperti ini di Jerman, sudah hampir punah. Mesin-mesin berat yang dioperasikan di bagian Timur Jerman, akan berhenti mengeruk batu bara tahun 2023.

Baca Juga

Selama beberapa dekade, penambangan di Jänschwalde menjadi garansi bagi suplai energi dan lapangan kerja. Namun, ini sebenarnya juga bisnis kotor, dan jadi kontributor utama emisi CO2.

Ini juga ibaratnya jadi pukulan berat bagi alam. Kawasan ini gundul sepenuhnya, dan kehilangan biodiversitas dan vegetasinya. Juga rumah penduduk.

Christina Grätz dibesarkan di desa yang digusur untuk memberikan tempat bagi sekop-sekop raksasa. Melihat bagaimana alam dan kampung halamannya lenyap, meninggalkan luka dalam hidupnya.

Sekarang, Christina sudah jadi pakar biologi, dan memberikan kawasan gundul itu wajah baru. Tepatnya dengan mengembalikan flora lokal.

sumber : DW
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement