REPUBLIKA.CO.ID, KALIFORNIA -- Pekan lalu, Facebook mengumumkan rebranding mana nama perusahaan. Perusahaan itu akan secara resmi menyebut diri mereka “Meta”. Meta akan menjadi nama untuk perusahaan induk Facebook. Artinya, produk-produk yang di dalamnya seperti WhatsApp dan Instagram sekarang akan menjadi anak perusahaan Meta.
Meskipun demikian, dilansir dari Ubergizmo, Kamis (4/11), tampaknya perubahan nama menjadi Meta dapat membuat perusahaan mengeluarkan biaya yang cukup besar.
Sebabnya, pada Agustus, Zach Shutt mengajukan merek dagang “Meta” untuk perusahaan PC startup-nya. Perusahaan itu telah menjual produk dengan merek Meta PC pada November 2020.
Facebook, di sisi lain, mengajukan merek dagang pada 28 Oktober, tetapi tidak ada pengajuan yang disetujui. Artinya, mungkin ada pertempuran hukum atas nama tersebut.
Namun, menurut TMZ, Schutt dan salah satu pendiri Meta PC Joe Darger telah menyarankan mereka bersedia untuk melepas nama itu jika Mark Zuckerberg bersedia membayar mereka 20 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp 286,4 miliar untuk nama tersebut.
Facebook belum mengomentari masalah ini, jadi tidak jelas bagaimana kelanjutannya. Meskipun demikian, Ubergizmo telah melihat berbagai contoh situasi semacam ini di masa lalu, jadi apakah Facebook hanya akan membayar 20 juta dolar AS agar Meta PC turun, atau melawannya di pengadilan masih harus dilihat.