Kamis 04 Nov 2021 09:28 WIB

Tim Peneliti Ungkap Punahnya Jenis Ikan Sungai di Pulau Jawa

Limbah sungai menyebabkan berbagai jenis ikan menjadi punah.

Warga melintas di samping Sungai Kali Baru, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (27/7/2021). Pada peringatan Hari Sungai Nasional yang diperingati setiap tanggal 27 Juli kondisi sungai di Bogor masih dipenuhi sampah serta digunakan sebagai faslitias mandi, cuci kakus (MCK) yang berdampak pada pencemaran sungai akibat minimnya kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungan.
Foto: ANTARA FOTO/YULIUS SATRIA WIJAYA
Warga melintas di samping Sungai Kali Baru, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (27/7/2021). Pada peringatan Hari Sungai Nasional yang diperingati setiap tanggal 27 Juli kondisi sungai di Bogor masih dipenuhi sampah serta digunakan sebagai faslitias mandi, cuci kakus (MCK) yang berdampak pada pencemaran sungai akibat minimnya kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim gabungan penelitian sungai-sungai di Pulau Jawa mengungkapkan semakin punahnya jenis ikan-ikan sungai di pulau ini akibat pencemaran limbah. Ikan-ikan apa saja yang menagalami kepunahan?

Selama dua bulan, Maret-April 2021, Ecological Observation and Wetlands Conservation - Ecoton berkolaborasi dengan komunitas Forkadas C (Forum Komunitas Daerah Aliran Sungai Citarum), Ciujung Institut, dan Ciliwung Institut melakukan investigasi di sungai-sungai di Pulau Jawa. Kegiatannya melakukan inventarisasi keanekaragaman jenis ikan dan sumber-sumber pencemaran di Kali Surabaya, Sungai Brantas, Bengawan Solo, Citarum, dan Ciujung.  

Baca Juga

Menurut para peneliti, hasilnya menunjukkan sungai-sungai penting di Pulau Jawa, yang termasuk dalam sungai nasional, kondisinya sedang sakit. "Sungai-sungai berstatus sungai nasional seperti Brantas, Bengawan Solo, Citarum, dan Ciujung menjadi tempat buangan limbah pabrik tekstil dan pabrik kertas, buangan limbah cair dari industri kertas yang tidak diolah dengan sempurna menyebabkan timbulnya substrat hitam yang berbau dan beracun," ungkap Andreas Agus Kristanto, peneliti lapangan sungai nasional Ecoton. 

Substrat hitam yang mengendap di dasar sungai menyebabkan turunnya kadar oksigen terlarut dalam air. Pada akhirnya endapan ini menghasilkan material toksik dan rusaknya habitat ikan.

"Dalam proses reproduksinya, ikan membutuhkan permukaan dasar sungai yang kasar, berbatu atau kerikil, untuk menempelnya telur ikan, namun substrat limbah cair pabrik kertas menutupi dasar sungai sehingga membuat dasar sungai menjadi licin karena munculnya lapisan film yang beracun, dan menyebabkan telur ikan tidak bisa bertahan, mati dan hanyut," kata Andreas Agus Kristanto. 

Limbah cair industri cukup signifikan menimbulkan penurunan spesies ikan di sungai-sungai Pulau Jawa karena merusak rantai makanan di sungai. Satu rantai makanan hilang maka secara sistemik akan mengganggu keutuhan ekosistem,.

Awalnya merusak detritus kemudian benthos akan habis karena habitatnya ada di dasar sungai, detritus dan benthos adalah sumber pangan ikan, hilangnya detritus dan benthos akibat limbah cair industri pada gilirannya akan memusnahkan ikan air tawar yang hidup di sungai-sungai Pulau Jawa.

sumber : DW
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement