REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Isu perubahan iklim dan mitigasi terhadap dampak lingkungan akibat berbagai industri, kini terus mendapat perhatian. Pemanfaatan teknologi untuk membantu memitigasi dampak perubahan iklim, saat ini terus berkembang dari berbagai penjuru dunia.
Dikutip dari Forbes, Senin (25/10), ada banyak contoh solusi pemanfaatan digitalisasi untuk menjaga lingkungan.
Plan A
Plan A yang berbasis di Berlin mengembangkan platform software as a service (SaaS) berbasis kecerdasan buatan untuk penghitungan karbon otomatis, dekarbonisasi, dan pelaporan karbon yang melayani pelanggan di seluruh dunia.
Teknologi dari Plan A memungkinkan perusahaan mengelola penghitungan karbon mereka sekaligus mengurangi dampak negatif lingkungan mereka dalam upaya mencapai emisi nol karbon.
Tomorrow
Tomorrow yang berbasis di Denmark adalah usaha rintisan teknologi yang menggunakan data dan pembelajaran mesin untuk mengukur dampak iklim dari tindakan kita sehari-hari secara otomatis.
Tomorrow didirikan pada 2016 oleh sekelompok ilmuwan data, insinyur pembelajaran mesin, dan pakar perubahan iklim untuk mengotomatisasi penghitungan karbon. Perusahaan ini didirikan oleh Olivier Corradi dan didukung oleh perusahaan investasi Revent.
Fold AI
Fold AI yang berbasis di Munich menghadirkan teknologi dan algoritme terbaru untuk melakukan pemantauan ekosistem lingkungan. Fold AI menggunakan penginderaan multidimensi lokal, jaringan sensor, komputasi tepi (edge computing), kecerdasan buatan, Cloud AI, dan pemanenan energi untuk pelacakan kesehatan ekosistem, penilaian risiko, kuantifikasi keanekaragaman hayati, dan penilaian dampak lingkungan.
Perusahaan ini didirikan oleh Friedrich Foerstner, Giovanni Carmantini, dan Jake Turner, serta didukung oleh inkubator XPreneurs.