Senin 01 Nov 2021 12:02 WIB

Umumkan Rebranding, ZBRA Rencana Ganti Nama

Di kuartal tiga 2021, emiten ZBRA membukukan omzet yang naik sampai 30 ribu persen.

PT Zebra Nusantara Tbk, menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Hotel JW Marriott, Jakarta, Jumat (7/5). Manajemen perusahaan dnegan emiten saham ZBRA tersebut memaparkan beberapa poin penting kepada para pemegang saham dan juga kuasa para pemegang saham yang menghadiri acara tersebut.
Foto: ZBRA
PT Zebra Nusantara Tbk, menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Hotel JW Marriott, Jakarta, Jumat (7/5). Manajemen perusahaan dnegan emiten saham ZBRA tersebut memaparkan beberapa poin penting kepada para pemegang saham dan juga kuasa para pemegang saham yang menghadiri acara tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Zebra Nusantara (ZBRA) rencana mengadakan rapat umum pemegang saham (RUPS). Dalam RUPS tersebut, rencana diumumkan perubahan nama perseroan ZBRA. Hal itu dikarenakan ZBRA masih dikenal luas sebagai perusahaan yang bergerak di bidang jasa transportasi.

Padahal sejak diakuisisi oleh pengusaha ternama Rudy Tanoesoedibjo, bisnis ZBRA sudah bergerak di bidang distribusi logistik terintegrasi yang memiliki jaringan luas hingga pelosok daerah. Untuk itu, ZBRA ingin memperkuat image perusahaan yang bergerak dibidang distribusi dan logistik di Indonesia dengan cara melakukan rebranding.

Di kuartal tiga 2021, dengan masuknya DNR ke dalam ZBRA, emiten tersebut membukukan omzet yang naik sampai 30 ribu persen. Hal itu membuktikan performa ZBRA yang didorong dengan adanya DNR yang pada 2020, sudah aktif di bidang logistik dan distribusi alat kesehatan.

"Kita rencana mengubah nama ZBRA karena persepsi masyarakat kebanyakan ZBRA masih melihat ZBRA sebagai perusahaan taksi. Kita rencana akan ubah persepsi ini karena kita bukanlah ZBRA yang dulu lagi, tapi sudah bertransformasi dari segi bisnisnya. Di tahun 2020 DNR aktif dalam sektor logistik dan farmasi atau kesehatan," kata Direktur ZBRA Gary Tanoesoedibjo dalam siaran di Jakarta, Senin (1/11).

Selain itu, kata Gary, rebranding dirasa menjadi salah satu strategi yang bagus untuk perusahaan yang berdiri pada 1987. Hal ini membuat ZBRA perlu dibuat lebih segar' di market dengan cara melakukan brand rejuvenate dengan rebranding.

Dia mengatakan, manyaknya pesaing baru, market yang berkembang, tantangan yang terus menerus hadir, membuat ZBRA perlu bertransformasi bukan hanya dari bisnisnya tapi dari wajahnya untuk menjaga momentum di jaman yang penuh perubahan itu.

Dengan adanya rebranding, menurut Gary, nama yang dipilih diharapkan menjadi wajah baru bagi ZBRA untuk lebih mudah dikenal masyarakat. Sekaligus untuk mendapat persepsi yang tepat dibenak masyarakat serta bisa lebih sesuai dengan perkembangan yang ada dan tetap inline di market.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement