REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Sensitivitas tes Covid-19 ternyata dapat bervariasi berdasarkan waktu pengambilan sampel dan jam biologis tubuh. Temuan ini sejalan dengan perbedaan waktu penyebaran virus penyebab Covid-19 di dalam tubuh.
Penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Biological Rhythms menemukan, orang memiliki kemungkinan dua kali lebih besar untuk memiliki hasil tes positif yang akurat jika mereka melakukan tes di tengah hari dibandingkan malam hari. Temuan ini mendukung hipotesis bahwa efek Covid-19 dialami secara berbeda dalam tubuh berdasarkan ritme sirkadian alami.
Ritme sirkadian adalah proses internal alami tubuh manusia yang mengatur siklus tidur-bangun dan berulang kira-kira setiap 24 jam. Shedding virus Covid-19, yaitu ketika sel yang terinfeksi melepaskan partikel virus ke dalam darah dan lendir, tampaknya lebih aktif di tengah hari karena modulasi sistem kekebalan oleh jam biologis manusia.
"Menjalani tes Covid-19 pada waktu yang optimal meningkatkan sensitivitas tes dan akan membantu kami untuk akurat dalam mendiagnosis orang yang mungkin terinfeksi tetapi tanpa gejala," kata Prof Carl Johnson dari Vanderbilt University, Amerika Serikat, dilansir Indian Express, Kamis (28/10).
Peneliti mendapati viral load lebih rendah setelah pukul 20.00. Jika orang memilih untuk dites pada saat itu, kemungkinan hasil negatif palsunya lebih tinggi.
Shedding virus terjadi pada sore hari, ketika orang lebih cenderung berinteraksi dengan orang lain atau mencari perawatan medis, dapat berperan dalam meningkatkan penyebaran virus di rumah sakit dan masyarakat luas. Waktu shedding virus adalah masa di mana seorang pasien dapat menularkan penyakit.