REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Lima mahasiswa China menggugat Apple karena tidak menyediakan pengisi daya dengan iPhone 12. Gugatan ini pertama kali dilaporkan oleh Vice.
Dilansir dari The Verge, Kamis (28/10), Apple berhenti menyertakan EarPods dan wall chargers untuk iPhone pada 2020. Perusahaan memilih hanya menyertakan kabel USB-C ke Lightning dalam kemasannya. Menurut Apple, tidak menyertakan pengisi daya dan EarPod seharusnya mengurangi emisi karbon dan melestarikan bahan baku.
Ada beberapa keraguan apakah Apple benar-benar melakukan ini untuk memangkas biaya, dibandingkan menyelamatkan lingkungan. Sebab, transisi ke 5G dapat membuat iPhone lebih mahal untuk dibuat.
Tidak menyertakan pengisi daya dan Earpods bisa menjadi cara bagi Apple untuk menghemat uang dan memaksa pelanggan untuk membeli aksesori secara terpisah dapat membantu meningkatkan keuntungan.
Argumen para siswa di pengadilan, yang merupakan bagian dari Xiaocheng Cup Public Welfare Litigation Competition, merupakan inti dari gugatan ini. Sebuah laporan oleh Shanghai Law Journal menjelaskan kasus ini secara rinci, mencatat bahwa salah satu siswa, bernama Xiaofang, merasa frustasi karena pembelian iPhone 12 Pro Max tidak disertai dengan pengisi daya.
Xiaofang menunjukkan bahwa karena kabel yang disertakan dengan perangkat adalah USB-C ke Lightning, itu tidak kompatibel dengan wall chargers yang sebelumnya disertakan dengan perangkat Apple. Artinya, pelanggan harus membeli pengisi daya yang kompatibel dengan USB-C atau pengisi daya MagSafe jika mereka belum memilikinya.