Senin 25 Oct 2021 13:26 WIB

China Lakukan Uji Coba Roket Berbahan Bakar Padat Terkuat

Motor roket bisa menciptakan jejak api dan pembuangan uap yang luar biasa.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Dwi Murdaningsih
Peluncuran roket ke luar angkasa (ilustrasi).
Foto: AFP
Peluncuran roket ke luar angkasa (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, XI’AN -- China telah menguji tembakkan motor roket padat baru yang besar. Uji coba ini menciptakan lebih banyak opsi propulsi untuk kegiatan luar angkasa China yang semakin berkembang.

Motor roket dinyalakan Selasa (19/10) di sebuah situs dekat kota Xi'an di China Utara. Motor roket menembak selama 115 detik, menciptakan jejak api dan pembuangan uap yang luar biasa. Motor baru ini dikembangkan oleh Academy of Aerospace Solid Propulsion Technology (AASPT) milik China Aerospace Science and Technology Corporation (CASC), kontraktor ruang angkasa utama negara itu.

Baca Juga

Dilansir dari Space, Senin (25/10), motor memiliki diameter 3,5 meter dan daya dorong maksimum 500 ton didukung oleh 150 ton bahan bakar padat. Sebuah pernyataan CASC mengatakan itu adalah motor roket padat paling kuat dengan daya dorong terbesar di dunia sejauh ini.

“Pengujian sangat berhasil. Kami telah menguji semua parameter termasuk daya dorong 500 ton yang bekerja 115 detik,” kata Ren Quanbin, presiden AASPT.

“Kami berada di tingkat mahir di bidang mesin roket padat besar. Selanjutnya, kami akan mengembangkan mesin roket padat 1.000 ton untuk memberikan daya dorong yang lebih kuat bagi roket pembawa China di masa depan,” kata Ren kepada CCTV.

CASC mengatakan motor roket diharapkan akan digunakan dengan roket angkat berat untuk memenuhi berbagai permintaan kendaraan di Bulan dan eksplorasi luar angkasa. China sudah mengembangkan Long March 9 dan roket besar lainnya untuk meluncurkan astronot untuk misi bulan yang diawaki, tidak ada yang termasuk pendorong padat.

China telah membuat kemajuan pada roket propelan padat dalam beberapa tahun terakhir, termasuk keberhasilan pengembangan dan peluncuran Long March 11, yang dapat diluncurkan dari darat atau laut. AASPT juga menguji mesin padat berdiameter (3,2 meter) pada Desember 2020.

Namun, mesin baru jauh lebih besar dan dapat ditambahkan untuk meluncurkan kendaraan untuk menghasilkan daya dorong ekstra. Itu juga dapat digunakan oleh CASC commercial spinoff China Rocket, yang mengembangkan roket padat Jielong untuk meluncurkan satelit komersial.

China juga berencana meluncurkan roket pertamanya yang menggabungkan tahap inti propelan cair dengan pendorong sisi padat. Long March 6A bisa diluncurkan sebelum akhir tahun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement