REPUBLIKA.CO.ID, KALIFORNIA -- Facebook telah mengajukan gugatan pada Jumat (22/10), terhadap seorang warga negara Ukraina. Warga ini diduga mengeruk situs web Facebook dan menjual data pribadi lebih dari 178 juta pengguna di forum kejahatan dunia maya (underground cybercrime forum).
Menurut dokumen pengadilan yang diajukan, pria itu diidentifikasi sebagai Alexander Alexandrovich Solonchenko, warga Kirovograd, Ukraina.
Facebook menuduh Solonchenko menyalahgunakan bagian fitur dari layanan Facebook Messenger yang disebut Importir Kontak (Contact Importer). Fitur ini memungkinkan pengguna untuk menyinkronkan buku alamat telepon mereka dan melihat kontak mana yang memiliki akun Facebook untuk memungkinkan pengguna menjangkau teman-teman mereka melalui Facebook Messenger. Pengerukan data berlangsung selama 21 bulan.
Antara Januari 2018 dan September 2019, Facebook mengatakan Solonchenko menggunakan alat otomatis untuk menyamar sebagai perangkat Android. Perangkat itu mencuri data dari server Facebook dengan tujuan nomor telepon acak.
Ketika server Facebook mengembalikan informasi nomor telepon mana yang memiliki akun di situs, Solonchenko mengumpulkan data, yang kemudian ia kumpulkan dan tawarkan untuk dijual pada 1 Desember 2020, dalam sebuah posting di RaidForums, forum kejahatan dunia maya terkenal dan pasar untuk data curian.
Facebook mengatakan Solonchenko adalah pengguna yang luar biasa di forum. Dia beroperasi menggunakan nama pengguna Solonchenko(kemudian diubah namanya menjadi barak_obama) dan telah menjual data ratusan juta pengguna dari beberapa perusahaan.
“Sejak tahun 2020, Solonchenko telah menjual data curian atau mengeruk dari bank komersial terbesar di Ukraina, layanan pengiriman swasta terbesar di Ukraina dan perusahaan analisis data Prancis,” kata Facebook dalam dokumen pengadilan, Jumat (22/10), dilansir dari The Record, Ahad (24/10).