Selasa 19 Oct 2021 06:47 WIB

Stres Akibat Pandemi Bikin Siklus Haid Berantakan

Meningkatnya stres selama pandemi Covid-19 picu ketidakteraturan siklus haid.

Rep: Farah Noersativa/ Red: Reiny Dwinanda
Perempuan mencatat siklus haidnya (ilustrasi). Di Twitter, sejumlah perempuan menceritakan perubahan terkait menstruasi usai menjalani vaksinasi Covid-19.

Penelitian sebelumnya telah menemukan bahwa ketidakteraturan siklus menstruasi sering dilaporkan oleh perempuan yang mengalami gangguan mood, seperti kecemasan dan depresi. Siklus haid yang berantakan juga dialami oleh mereka yang menghadapi tekanan hidup akut seperti bencana alam, pengungsian, kelaparan, atau pembelotan.

"Mengingat sifat pandemi yang belum pernah terjadi sebelumnya dan dampak signifikannya terhadap kesehatan mental, data ini tidak mengejutkan dan mengkonfirmasi banyak laporan anekdot di media populer dan di media sosial," kata Woitowich.

Sejak awal pandemi, media sosial telah menjadi salah satu platform utama di mana perempuan dapat berbagi pertanyaan atau kekhawatiran tentang siklus menstruasinya. Namun, baru-baru ini saja kekhawatiran mereka telah ditangani oleh komunitas riset biomedis.

"Kesehatan reproduksi tidak boleh diabaikan dalam konteks Covid-19," kata Woitowich.

Menurut Woitowich, timnya telah melihat efek riak dari apa yang terjadi ketika mereka gagal mempertimbangkan aspek penting kesehatan reproduksi. Sebab, banyak perempuan yang sekarang mengalami ketidakteraturan siklus menstruasi sebagai akibat dari vaksin Covid-19 atau infeksi virus penyebab Covid-19.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement