Senin 18 Oct 2021 16:02 WIB

Arkeolog Turki Temukan 400 Makam Kuno Penuh Lukisan

Makam diyakini berasal dari 1.800 tahun lalu.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Dwi Murdaningsih
Tim Arkeolog Turki menemukan 400 makam ruang batu yang berasal dari 1.800 tahun lalu.
Foto: Blaundos Archaeological Excavation Project Ar
Tim Arkeolog Turki menemukan 400 makam ruang batu yang berasal dari 1.800 tahun lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, USAK – Tim Arkeolog Turki menemukan 400 makam ruang batu yang berasal dari 1.800 tahun lalu. Makam tersebut merupakan salah satu perkuburan makam ruang batu terbesar di dunia. Tim menemukan makam di kota kuno Blaundus yang terletak sekitar 110 mil timur laut Aegea yang sekarang masuk wilayah Usak, Turki.

Dulu, kota Blaundus didirikan pada masa Aleksander Agung dan ada pada masa periode Romawi dan Bizantium. Makam itu dipenuhi sarkofagus yang berisi banyak orang meninggal. Pada masa itu, keluarga menggunakan makam sebagai penguburan beberapa generasi.

Baca Juga

“Makam ruang batu Blaundus yang dipenuhi sarkofagus digunakan sebagai makam keluarga. Setiap ada anggota keluarga meninggal, makam akan dibuka dan ditutup saat upacara pemakaman diadakan,” kata Arkeolog Universitas Usak Turki dan Kepala Proyek Penggalian Blaundus Birol Can.

Can menyebut karena sifat lereng yang berbatu di sekitar kota, teknik penguburan yang paling disukai adalah makam berbentuk ruang yang diukir di bebatuan padat. Can mulai proyek penggalian ini pada tahun 2018 dengan tujuan mendokumentasikan reruntuhan dan mempersiapkan proyek konservasi.

Sejauh ini Can dan timnya telah mengidentifikasi dua kuil, teater, pemandian umum, gimnasium, basilika, tembok kota dan gerbang, saluran air, dan batu kuburan.

Makam lembah

Dilansir Live Science, Senin (18/10), pada tahun 2018, ketika menggali salah satu makam, para arkeolog menemukan tulang manusia yang berasal dari abad kedua hingga ketiga Masehi. Ini membuat tim pada tahun 2021 berfokus pada penggalian kuburan.

Makam kuno adalah daya tarik bagi perampok. Banyak perampok yang menghancurkan pemakaman karena mereka mencuri perhiasan berharga dan artefak lainnya dari makam selama berabad-abad.

Para arkeolog masih menemukan banyak petunjuk bahwa orang-orang yang meninggal itu berasal dari zaman Romawi. Misal, bukti pecahan tembikar dan koin di makan yang berasal dari abad kedua hingga keempat Masehi selama periode Romawi.

“Teknik lukisan dinding yang menutupi dinding, kubah, dan langit makam serta gaya figuratif menunjukkan karakteristik Romawi,” ujar Can.

Tim menemukan berbagai jenis makam ruang batu, termasuk jenis satu ruang dan struktur kompleks yang dibentuk dengan mengatur kamar. “Ruangan ini tidak dibuat sekaligus. Dapat dipahami dari jejak-jejak di dinding bahwa makam ini pada awalnya dirancang sebagai satu ruangan. Namun, itu diperluas sehingga beberapa ruangan ditambahkan,” tambahnya.

Beberapa makam masih memiliki artefak yang kemungkinan dimaksudkan untuk membantu orang yang meninggal di akhirat. Barang-barang kuburan termasuk cermin, diadem, cincin, gelang, jepit rambut, peralatan medis, ikat pinggang, cangkir minum dan lampu minyak, semuanya menjelaskan orang-orang yang dimakamkan di kuburan. Misal, jenis kelamin, pekerjaan, kebiasaan, dan tanggal pemakaman mereka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement