Seiring dengan terus bermunculannya varian-varian SARS-CoV-2, peneliti menilai anak dapat menjadi reservoir yang potensial bagi evolusi varian baru. Selain itu, anak juga berpotensi menjadi penyebar aneka aneka varian yang ada saat ini.
"Anak-anak dengan Covid-19, meski tanpa gejala, bisa menular dan menaungi varian-varian SARS-CoV-2," jelas Yonker.
Menurut Yonker, varian-varian baru SARS-CoV-2 berpotensi dapat memengaruhi tingkat keparahan Covid-19 dan juga efikasi vaksin, seperti yang terjadi pada varian delta. Ketika mengkultur virus hidup, peneliti menemukan ada beragam varian genetik yang luas.
"Varian-varian baru memiliki potensi untuk lebih menular dan membuat anak lebih sakit," kata Yonker.
Berdasarkan temuan terbaru ini, peneliti mendorong ditingkatkannya kesadaran akan kasus Covid-19 pada anak. Mereka juga menyoroti pentingnya tes Covid-19 yang lebih luas pada anak mengingat anak merupakan komponen esensial dalam melawan Covid-19.