Sabtu 16 Oct 2021 03:39 WIB

Risiko Covid-19 yang Parah Dapat Dilihat dari Kondisi Arteri

Kekakuan aorta dapat mencerminkan risiko keparahan pasien Covid-19.

Rep: Puti Almas/ Red: Reiny Dwinanda
Pasien Covid-19 bergejala berat dirawat di ICU rumah sakit (Ilustrasi). Kondisi kekakuan arteri bisa menjadi prediktor keparahan Covid-19.
Foto:

Peneliti menemukan bahwa penambahan ePWV ke penanda prediktif klinis atau skor kematian yang divalidasi meningkatkan nilai prognostik dalam risiko kematian di rumah sakit. Oleh karena itu, ini dapat memfasilitasi keputusan terapeutik pada Covid-19 dengan gejala parah.

"Temuan kami menunjukkan bahwa peningkatan kekakuan aorta dapat berfungsi sebagai prediktor kematian pada infeksi Covid-19, mencerminkan pengganti penuaan kumulatif dan profil kardiovaskular berisiko tinggi," ujar Konstantinos Stellos, profesor di bidang Kedokteran Kardiovaskular di Newcastle University, dilansir Times Now News, Jumat (15/10).

Temuan dalam studi menunjukkan bahwa ePWV secara signifikan lebih tinggi pada pasien Covid-19 dibandingkan dengan pasien yang tidak terinfeksi penyakit wabah ini. Kecepatan gelombang nadi adalah pengukuran kekakuan arteri yang merupakan prediktor independen risiko kardiovaskular.

Hal tersebut dapat diukur secara sederhana dan non-invasif, yakni dengan mengukur tekanan nadi karotis dan femoralis, dengan sensor pada pergelangan kaki dan leher. Selain itu, waktu tunda antara keduanya atau dengan metode lain yang mengandalkan analisis gelombang nadi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement