REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Edisi terbaru laporan IT security Economics tahunan Kaspersky mengungkapkan insiden keamanan siber semakin parah. Kerugian finansial rata-rata dari peristiwa semacam itu yang menargetkan perusahaan hampir mencapai 1,44 juta dolar Amerika Serikat (AS) pada 2021.
Angka ini menjadikannya jenis insiden paling merugikan secara materi, meskipun bukan peringkat lima teratas insiden siber di tahun lalu. Peringkat keseluruhan kerugian dari berbagai jenis serangan juga telah berubah secara signifikan sejak 2020.
Menurut survei, sepertiga (32 persen) organisasi mengalami serangan siber yang melibatkan data yang dibagikan dengan pemasok. Jumlah ini tidak berubah secara signifikan sejak laporan 2020 diterbitkan (33 persen).
Jenis serangan lainnya menunjukkan kerugian finansial yang lebih rendah termasuk kerugian fisik perangkat milik perusahan (1,3 juta dolar AS), serangan cryptomining (1,3 juta dolar AS) dan penggunaan sumber daya TI yang tidak tepat oleh karyawan (1,3 juta dolar AS). Dalam hal peringkat, ini juga mengalami perubahan dan menunjukkan bagaimana pandemi telah mengubah lanskap keamanan siber bagi bisnis.