REPUBLIKA.CO.ID, SILVER SPRING—Google meluncurkan fitur pencarian baru pekan ini. Fitur tersebut berfungsi untuk memberi tahu pengguna penerbangan mana yang memiliki emisi karbon lebih rendah.
Fitur ini membuat pengguna bisa memiih penerbangan berdasarkan emisi karbon seperti harga atau jumlah transit. Pencarian dasar untuk penerbangan akan memberikan perkiraan berapa kilogram karbon dioksida yang akan dihasilkan penerbangan dari awal hingga akhir.
Pengguna dapat memprioritaskan pencarian mereka berdasarkan emisi, seperti halnya dengan harga, jika diinginkan. Penerbangan dengan emisi di bawah media disorot dengan warna hijau.
Dilansir dari Japan Today, Ahad (10/10), Google mengatakan perkiraan tersebut merupakan kombinasi data dari Badan Lingkungan Eropa dan informasi khusus pernebangan yang didapatnya dari maskapai penerbangan dan penyedia lainnya. Data tersebut dapat mencakup usia, model dan konfigurasi pesawat, kecepatan dan ketinggian terbang, serta jarak antara asal dan tujuan penerbangan.
“Beberapa penerbangan mungkin tidak memiliki perkiraan karena kurangnya data tentang pesawat tertentu atau informasi lain yang hilang,” kata Google.
Perusahaan menambahkan bahwa perkiraan tersebut belum memperhitungkan ke arah mana pesawat itu menuju-faktor yang berpotensi signifikan jika terbang ke atau dengan aliran jet, atau apakah penerbangan tersebut menggunakan biofuel atau alternatif lain atau tidak.
Dengan menggunakan alat baru, penerbangan dengan polusi paling rendah dari area Washington, DC ke Chicago adalah semua penerbangan United menggunakan Boeing 737. 128 kilogram karbon dioksida turun 21 persen. Sementara, penerbangan yang masuk daftar-pencemar terbesar- adalah jet regional Frontier Airline Bombardier yang berangkat dari Baltimore dan berhenti di Miami dan Las Vegas sambil menghasilkan 779 kilogram karbon dioksida.
Grup perdagangan maskapai penerbangan Airlines for America mengatakan operator Amerika Serikat (AS) telah lebih dari dua kali lipat efisiensi bahan bakar armada mereka sejak 1978 dan rencana pengurangan lebih lanjut dalam emisi karbon. Namun, Dewan Internasional untuk Transportasi Bersih yang independen mengatakan lalu lintas penumpang tumbuh hampir empat kali lebih cepat daripada efisiensi bahan bakar, yang menyebabkan peningkatan emisi sebesar 33 persen antara 2013 dan 2019.
Alat emisi baru mengikuti pengenalan Google bulan lalu tentang cara bagi orang-orang untuk menemukan hotel “bersertifikat lingkungan”. Pada Rabu (6/10), Google memperkenalkan teknologi yang memungkinkan pengemudi menemukan rute yang lebih hemat bahan bakar di Google Maps dan dari thermostat Nest Google. Fitur ini akan membantu orang menemukan energi dari jaringan listrik pada saat sumbernya lebih bersih, seperti dari angin dan matahari.
Fitur-fitur baru ini merupakan bagian dari inisiatif keberlanjutan yang disoroti CEO Google Sundar Pichai pekan ini.
“Perubahan iklim bukan lagi ancaman yang jauh-itu semakin lokal dan pribadi,” tulis Pichai dalam sebuah posting blog.