Sayangnya tak ada katalis untuk perubahan
Untuk memprediksi siapa yang akan memenangkan Hadiah Nobel memang terkenal sulit, karena nominasi yang dirahasiakan dari publik. Namun, ada satu aspek dari keputusan Komite Nobel yang tidak terlalu mengejutkan: pemenang Nobel bidang sains tahun ini semuanya laki-laki.
Di awal pekan ini, Hadiah Nobel Fisika diberikan kepada tiga ilmuwan pria juga Nobel Kedokteran diberikan kepada dua ilmuwan pria. Pemenang Hadiah Nobel Kimia yang baru diumumkan juga mengikuti tren tersebut.
Dari total 185 orang, hanya ada tujuh ilmuwan perempuan yang pernah menerima Hadiah Nobel Kimia, termasuk di antaranya Emmanuelle Charpentier dan Jennifer A. Doudna yang dihadiahi Nobel di tahun 2020 atas pengembangan CRISPP atau dijuluki "gunting genetika" yang kini digunakan secara luas untuk penyuntingan genom.
Profil pemenang baru
Benjamin List adalah ilmuwan Jerman kedua yang menerima hadiah Nobel pekan ini. Sebelumnya ilmuwan iklim Klaus Hasselmannn dianugerahi Hadiah Nobel bidang Fisika.
List yang saat ini berusia 53 tahun, adalah seorang ahli kimia yang juga menjabat sebagai direktur Institut Max Planck untuk Penelitian Batu Bara di Mülheim an der Ruhr, Jerman.
Sementara David MacMillan adalah seorang profesor di Universitas Princeton di AS. Di sana, ia pernah menjadi ketua departemen kimia dari 2010 hingga 2015. Macmillan adalah pria kelahiran Skotlandia yang saat ini sudah menginjak usia ke-53.
sumber: https://www.dw.com/id/nobel-kimia-2021-dimenangkan-dua-ilmuwan-penemu-katalis-ramah-lingkungan/a-59433433