Kamis 07 Oct 2021 16:49 WIB

Nobel Kimia Dimenangkan 2 Penemu Katalis Ramah Lingkungan

Organokatalisis memungkinkan konstruksi molekul menjadi lebih efisien dan hijau.

Nobel Kimia 2021 untuk Benjamin List dan David MacMillan
Foto:

Sebuah terobosan yang mendunia

Meskipun List dan Macmillan menemukan jenis katalis baru ini secara independen satu sama lain, bisa dibilang mereka melakukannya berdampingan. Secara kebetulan, mereka muncul dengan ide cemerlang ini hampir bersamaan pada tahun 2000, ketika keduanya berada di sudut dunia yang sama.

List sedang melakukan penelitian di Scripps Research Institute di California selatan dan MacMillan berada di Berkeley, ketika organokatalis mereka lahir.

Sejak saat itu, katalis organik pun mengalami ekspansi, dari yang awalnya hanya sebagai pendatang baru, kini berubah menjadi bahan pokok yang pasti ada di dalam kotak peralatan seorang ahli kimia.

Komite Nobel Kimia menggambarkan pengembangan jenis katalis ini sebagai "perburuan ladang emas, di mana List dan MacMillan berada di posisi terdepan.”

Cepatnya ekspansi katalis ini di dunia kimia disebabkan kemampuannya mendorong katalisis asimetris. Seringkali ketika molekul-molekul baru sedang dibangun, dua molekul yang identik satu sama lain terbentuk.

Padahal dalam banyak kasus, ahli kimia hanya membutuhkan salah satu dari molekul ini, terutama ketika memproduksi obat-obatan. Dengan katalis organik, peneliti dapat menghasilkan molekul asimetris yang berbeda dalam jumlah besar.

Alternatif katalis hijau

Katalis organik tidak hanya membuat pekerjaan ahli kimia lebih efisien, tapi juga jadi solusi alternatif hijau dalam produksi molekul. Banyak katalis yang digunakan dalam memproduksi molekul baru bergantung pada logam berat, sehingga berpotensi mencemari lingkungan.

Selain ramah lingkungan, katalis organik juga memiliki kerangka atom karbon yang stabil. Mereka sering mengandung unsur-unsur umum seperti oksigen, nitrogen,belerang atau fosfor.

Katalis organik juga merupakan pilihan yang lebih ramah lingkungan karena dapat bekerja pada semacam ban berjalan. Sebelum katalis ini ditemukan, banyak zat kimia yang hilang selama proses konstruksi molekul, karena setiap produk antara harus diisolasi dan dimurnikan.

Tapi dengan organokatalis, proses produksi dapat dilakukan dalam urutan yang tidak terputus. Karena lebih sedikit gangguan yang terjadi dalam prosesnya, limbah kimia yang dihasilkan juga lebih sedikit.

sumber : DW
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement