BioNTech menilai, formula vaksin baru kemungkinan akan diperlukan pada pertengahan 2022. Formula baru akan membantu memberikan perlindungan dari mutasi-mutasi virus yang terjadi di masa mendatang.
"Tahun ini, (vaksin dengan formula baru) belum dibutuhkan, tetapi pertengahan tahun depan, bisa jadi berbeda situasinya," jelas CEO BioNTech Ugur Sahin.
Saat ini, delta merupakan varian SARS-CoV-2 yang jauh lebih menular dibandingkan virus orisinalnya. Akan tetapi, varian delta tidak cukup berbeda untuk mampu menghindar dari vaksin. Hanya saja, virus bisa terus berevolusi sehingga vaksin juga perlu terus dikembangkan.
"Virus ini akan menetap, dan virus ini akan beradaptasi lebih jauh. Ini merupakan evolusi berkelanjutan, dan evolusi tersebut baru dimulai," ujar Sahin.