REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Ekosistem blockchain dan penyedia infrastruktur mata uang kripto, Binance, mengumumkan penunjukan Tigran Gambaryan dan Matthew Price. Keduanya merupakan mantan Agen Khusus Internal Revenue Service—Unit Kejahatan Siber Investigasi Kriminal (IRS-CI) di Washington, Amerika Serikat (AS).
Tigran bergabung dengan Binance sebagai Wakil Presiden Intelijen dan Investigasi Global setelah menghabiskan satu dekade di IRS-CI. Sebagai Agen Khusus, Tigran menyelidiki kasus-kasus yang melibatkan keamanan nasional, pendanaan terorisme, pencurian identitas, distribusi pornografi anak, penghindaran pajak, dan pelanggaran kerahasiaan bank.
Ia pun sempat memenangkan berbagai penghargaan selama kariernya. Tigran memimpin beberapa investigasi siber bernilai jutaan dolar AS, termasuk kasus investigasi korupsi Silk Road, bursa bitcoin BTC-e, dan peretasan Mt. Gox.
Matthew bergabung dengan Binance sebagai Direktur Senior Investigasi dengan pengalaman 15 tahun dalam penegakan hukum dan intelijen. Ia telah memimpin investigasi kejahatan siber, pencucian uang, dan kejahatan keuangan serta upaya untuk mengurangi ancaman kontraterorisme dan kontra intelijen.
Sebelum menjabat sebagai Agen Khusus di IRS-CI, Matthew memimpin investigasi dunia maya internasional yang menargetkan aktor jahat yang berupaya untuk mengeksploitasi mata uang kripto untuk tujuan terlarang. Matthew adalah penyelidik utama Helix yang diklaim sebagai sebuah investigasi dan penuntutan yang berhasil atas layanan bitcoin ilegal di darknet.
Pengumuman ini muncul tidak lama setelah penunjukan mantan spesialis Europol yang sempat menangani investigasi Dark Web, Nils Andersen-Röed dan mantan detektif kejahatan Mariposa County di California, Aron Akbiyikian, yang juga sempat memimpin investigasi di Chainalysis dan TRM Labs sebelum bergabung dengan Binance.
“Tim investigasi Binance saat ini terdiri atas gabungan penyelidik top di dunia yang telah terlibat dalam beberapa investigasi siber paling signifikan dalam sejarah dan rekam jejak mereka tidak tertandingi,” kata CEO Binance, Changpeng Zhao, Sabtu (2/10).
“Tingkat pengalaman ini akan menjadikan Binance sebagai pemimpin dalam hal kepatuhan hukum dan meningkatkan kepercayaan terhadap Binance dan ekosistem mata uang kripto secara keseluruhan," kata sosok yang akrab disapa CZ itu menambahkan.
Dipimpin oleh Chief Security Officer Binance, Jimmy Su dan Tigran, tim audit dan investigasi akan berfokus pada investigasi internal dan eksternal untuk mencegah ancaman dan kerugian finansial sambil terus bekerja sama dengan lembaga penegak hukum dan regulator di seluruh dunia.
“Kepatuhan adalah garis pertahanan pertama,” kata Tigran. “Kami akan bekerja sama dengan rekan-rekan kami dalam kepatuhan untuk mengidentifikasi penjahat dan menuntut mereka. Industri kripto yang terus berkembang membutuhkan kerja sama yang kuat antara industri, penegak hukum, dan regulator. Tujuan kami adalah untuk meningkatkan kepercayaan pada mata uang kripto dengan menjadikan Binance sebagai kontributor utama dalam perang melawan perdagangan manusia, ransomware, dan pendanaan terorisme," kata dia menambahkan.
“Saya ingin memastikan komunitas penegak hukum di seluruh dunia mengenai bagaimana Binance siap menjadi mitra dalam perang melawan penggunaan kripto secara ilegal, menjaga ekosistem kripto yang lebih aman, dan memajukannya secara berkelanjutan,” ujar Tigran menegaskan.