Jumat 01 Oct 2021 05:40 WIB

ASI Penyintas Mengandung Antibodi Covid-19 Hingga 10 Bulan

Penyintas Covid-19 masih menghasilkan ASI yang mengandung antibodi hingga 10 bulan.

Rep: Santi Sopia/ Red: Reiny Dwinanda
Ibu menyusui (Ilustrasi). Selain mengandung banyak nutrisi, air susu ibu (ASI) juga mengandung antibodi.
Foto:

Menanggapi studi ini, Dr Sarika Gupta, konsultan senior onkologi dan ginekologi robotik dari Indraprastha Apollo Hospital, New Delhi, India, mengatakan bahwa literatur yang diterbitkan baru-baru ini menemukan bahwa antibodi IgA ditemukan dalam ASI penyintas Covid-19. Antibodi disekresikan selama 10 bulan sehingga memberikan kekebalan pasif pada bayi dan juga berpotensi digunakan untuk mengobati infeksi virus penyebab Covid-19.

photo
Tips menyusui di tempat umum saat pandemi Covid-19. - (Republika)

Dr Gupta tetap menyarankan penelitian lebih lanjut untuk memeriksa nilai penggunaan IgA yang berasal dari ASI dalam mengobati Covid-19. Para peneliti juga menemukan bahwa ibu yang divaksinasi memiliki antibodi spesifik virus dalam air susunya.

Sementara itu, Powell mengatakan bahwa tingkat antibodi yang dihasilkan oleh vaksin RNA sangat tinggi dibandingkan dengan vaksin lain. Sebetulnya, orang tidak perlu antibodi sebanyak itu untuk melindungi diri dari infeksi, tetapi efek pada ASI sangat tergantung pada jumlah antibodi dalam darah yang ditransfer ke dalam ASI.

"Tingkat antibodi yang lebih rendah yang dirangsang oleh vaksin J&J (vaksin vektor virus), menyebabkan sangat rendahnya kadar antibodi dalam ASI," kata Dr Powell.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement