Ahad 26 Sep 2021 13:35 WIB

Huawei Luncurkan Software Bersamaan dengan Kebebasan Meng

Software terbaru ini merupakan pengembangan mandiri yang kedua oleh Huawei.

Anak pendiri Huawei sekaligus CFO, Meng Wanzhou. Pemerintah Kanada memutuskan melepaskan Meng setelah mengikat kesepakatan dengan pemerintah China.
Foto: Jin Liwang/Xinhua via AP
Anak pendiri Huawei sekaligus CFO, Meng Wanzhou. Pemerintah Kanada memutuskan melepaskan Meng setelah mengikat kesepakatan dengan pemerintah China.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Raksasa industri teknologi telekomunikasi China Huawei mengeluarkan sistem operasi piranti lunak OpenEuler pada Sabtu (25/9) bersamaan dengan kebebasan pejabat seniornya Meng Wanzhou. Meng telah menjalani penahanan di Kanada hampir tiga tahun.

Sistem piranti lunak terbuka (OS) terbaru itu merupakan seri kedua yang dikembangkan secara mandiri oleh Huawei setelah HarmonyOS. Open Euler dapat digunakan secara luas dalam berbagai bentuk piranti keras seperti server, komputasi awan, dan komputasi tepi (edge computing).

OS terbaru itu bisa diaplikasikan pada teknologi informasi, komunikasi, dan operasional. Apalagi Huawei sendiri telah menghasilkan berbagai produk, seperti server, layanan penyimpanan data, menara pemancar, router dan lain-lain yang sudah dilengkapi dengan OS.

Huawei akan menjadikan Open Euler dan HarmonyOS untuk memenuhi kebutuhan dunia digital. Open Euler telah diperkenalkan sejak 2019, namun baru diluncurkan secara resmi pada Sabtu yang secara kebetulan bersamaan dengan kepulangan Meng dari Kanada.

Seperti diberitakan sebelumnya, Meng dinyatakan bebas dari penjara setelah menandatangani perjanjian penangguhan penuntutan atas kasus penipuan yang dituduhkannya dalam sidang virtual dengan pengadilan federal di Brooklyn, Amerika Serikat. Ketibaan putri pendiri Huawei Ren Zhengfei di Kota Shenzhen, Provinsi Guangdong, pada Sabtu malam disambut bagaikan pahlawan.

Begitu turun dari pesawat, Meng yang mengenakan baju merah langsung mendapatkan karangan bunga. Ia berjalan sambil melambaikan tangan kepada ratusan orang yang di antaranya mengusung spanduk beraksara Mandarin "Huan Ying Meng Wanzhou Nu Shi Hui Jia" atau "Selamat Datang atas Kepulangan Nona Meng Wanzhou".

"Kasus penipuan yang dituduhkan kepada Meng hanya dibuat-buat. Apa yang dilakukan AS dan Kanada merupakan penahanan sewenang-wenang," demikian juru bicara Kementerian Luar Negeri China Hua Chunying dalam pesan singkatnya yang diterima Antara di Beijing, Minggu pagi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement